Surabaya, MercuryFM – Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Timur, Rasiyo, memberikan apresiasi atas capaian pendidikan yang disampaikan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam Rapat Paripurna memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Provinsi Jawa Timur beberapa waktu lalu. Apalagi sektor pendidikan yang menjadi salah satu fokus utama pemerintah provinsi.
Menurut Rasiyo, capaian Jawa Timur di bidang pendidikan menunjukkan kemajuan yang signifikan, baik dari sisi mutu maupun pemerataan akses pendidikan.
“Untuk mutunya, Jawa Timur prestasinya sangat bagus. Ukurannya bisa dilihat dari banyaknya anak-anak kita yang diterima di perguruan tinggi. Jumlahnya termasuk terbesar di seluruh provinsi se-Indonesia, dan itu menunjukkan mutu pendidikan kita,” ujar Rasiyo di Surabaya, Rabu (15/10/25).
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur itu menambahkan, dari sisi pemerataan kesempatan, program wajib belajar 9 tahun di Jawa Timur sudah tuntas, dan kini provinsi sedang menuju penyempurnaan wajib belajar 12 tahun.
“Untuk pemerataan kesempatan, wajib belajar 9 tahun sudah tuntas. Sekarang kita menuju wajib belajar 12 tahun, dan angka partisipasi kasarnya sudah mencapai 68 persen,” terang anggota Komisi E DPRD Jatim ini.
Anggota DPRD Jatim yang berasal dari daerah pemilihan (Dapil) Surabaya ini berharap ke depan, Pemprov Jawa Timur terus memperkuat kebijakan di bidang pendidikan menengah dan vokasi agar lulusan sekolah menengah memiliki daya saing yang lebih tinggi, baik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi maupun memasuki dunia kerja.
“Jawa Timur punya potensi luar biasa di bidang pendidikan. Tantangannya sekarang adalah memastikan seluruh anak di pelosok bisa menikmati pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan zaman,” tegas Rasiyo.
Seperti diketahui dalam sambutan di HUT ke- 80 Pemprov Jatim di Rapat Paripurna Istimewa DPRD Jatim 12 Oktober 2025 lalu, Gubernur menegaskan keberhasilan pendidikan di Jatim sampai saat ini.
Kata Gubernur Khofifah Jawa Timur terus meneguhkan peran strategisnya sebagai salah satu pusat pendidikan dan inovasi terkemuka di Indonesia. Dengan lebih dari 700 perguruan tinggi, mulai dari universitas, politeknik, hingga pesantren modern.
“Jawa Timur membangun ekosistem pendidikan yang dinamis dan kolaboratif. Inilah lahan subur bagi lahirnya inovasi, kreativitas, dan gagasan strategis untuk kemajuan bangsa,” ujar Gubernur.
“Sebagai Center of Excellence, Jawa Timur berkomitmen melahirkan generasi muda yang berdaya saing global, berakar pada nilai-nilai luhur bangsa, namun adaptif terhadap perubahan zaman,” lanjutnya.
Kata Khofifah, salah satu langkah konkret saat ini adalah menghadirkan pendidikan berkualitas berstandar internasional melalui kerja sama dengan universitas -universitas kelas dunia.
“Disusul generasi muda Jawa Timur, mahasiswa, pelajar, dan para santri, terus menunjukkan prestasi yang membanggakan. Mereka tampil sebagai juara dalam olimpiade sains, kompetisi riset Innternasional, ajang olahraga pelajar, kreativitas seni dan budaya, hingga Musabaqah Tilawatil Qur’an,” jelas Khofifah.
Selain itu jelas Khofifah sejalan dengan agenda prioritas pemerintah pusat, Jawa Timur juga telah menjadi provinsi dengan Sekolah Rakyat (SR) terbanyak di Indonesia. Saat ini tercatat sebanyak 26 SR telah beroperasi, dengan jumlah siswa mencapai 2.450.
“Data ini bukanlah sekadar angka, melainkan cerminan dari kecepatan aksi dan kesiapan birokrasi yang terintegrasi untuk mengeliminasi ketimpangan sosial dan pendidikan,” ujarnya.
“Kami optimistis, generasi muda Jawa Timur akan tumbuh menjadi talenta masa depan yang tangguh, kreatif, inovatif, sekaligus memiliki kepekaan sosial. Dan kita berani memastikan bahwa Indonesia Emas 2045 bukan sekadar impian, melainkan sebuah kenyataan yang layak dan bisa kita wujudkan bersama di Jatim,” lanjutnya memperjelas. (ari)

