Sby,MercuryFM – Walikota Surabaya Tri Rismaharini menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan delapan fraksi saat rapat paripurna DPRD Surabaya Kamis 31/10/2019. Rapat tersebut agendanya adalah tanggapan Walikota Surabaya atas pembacaan pandangan umum fraksi-fraksi terhadap rancangan Perda Kota Surabaya tentang APBD tahun 2020.
Risma membantah dugaan adanya mafia perijinan di lingkungan pemkot Surabaya yang di lontarkan anggota Fraksi Demokrat Nasdem Imam Syafi’i.
Isu mafia perizinan adalah fitnah. “Perizinan yang keluar (dari Pemkot), kami punya tim. Dari perguruan tinggi, bahkan sering kali saya minta LO dari kejaksaan,” jelasnya.
Risma menegaskan kalau mafia perizinan tidak benar. “Insya Allah itu tidak ada. Tolong jangan percaya fitnah,” katanya.
Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini menjabarkan kalau perizinan di pemkot adalah online. Proses itu pun didampingi pihak kejaksaan dan kepolisian yang tergabung dalam TP4D. Selain itu juga ada tim dari perguruan tinggi.
“Tim itu lengkap, jadi tolong itu adalah fitnah. Betapa itu menyakitkan saya,” paparnya.
Risma juga merasa kalau anaknya (Fuad Benardi) disebut sebagai mafia perizinan.
“Kemarin anak saya difitnah kena narkoba. Kemarinnya lagi difitnah makelar. Saya cuman nggak tahu itu suaranya siapa? Suaranya cuman begini, ‘ini Fuad yang ngurus’. Fuad itu siapa juga?” terang Risma.
Lebih lanjut ia mengatakan jika mafia perizinan benar, maka ia menyebut dirinya sudah kaya raya. “Kalau saya begini (benar ada mafia perizinan), saya sudah kaya raya sejak kemarin,” tegas Risma.
Ia berharap dirinya tidak kena fitnah lagi. Risma menandaskan jika memang benar ada mafia perizinan, ia siap dihukum. Sebaliknya, jika fitnah tidak benar, ia berharap fitnahnya kembali kepada orang yang melontarkan fitnah tersebut.
“Bila fitnah itu benar, biar saya dihukum. Tapi kalau fitnah itu tidak benar, saya berharap fitnah itu akan kembali kepada yang memfitnah,” katanya kembali.
Sebelumnya rapat paripurna hendak selesai. Namun ketika pimpinan rapat Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah hendak menutup rapat paripurna, Imam Safi’i (sekretaris Fraksi Demokrat Nasdem) melakukan interupsi.
Ia mengatakan wali kota belum menjawab pertanyaan dalam pandangan umum fraksinya tentang indikasi mafia perizinan. Imam menyebut dua proyek, yakni pembangunan RS Siloam yang mengakibatkan amblesnya Jalan Raya Gubeng dan SPBU Jalan Pemuda.
“Tolong itu bisa dijelaskan,” kata Imam.(Alam)