Sby, MercuryFM – 51 kasus peredaran narkoba berhasil diungkap Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur (Jatim) selama 2020. Jumlah itu turun dibandingkan 2019 yang mencapai 60 kasus. Dan tahun 2020 penurunannya cukup banyak bila dibandingkan tahun 2018.
Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Idris Kadir mengatakan, pada tahun 2018, BNNP Jatim mampu mengungkap 100 lebih kasus peredaran narkotika di wilayah setempat
“Memang jika dilihat dari capaian kinerja sangat maksimal, persentase tinggi. Namun diakui bahwa tahun 2020 ini mengalami penurunan,” ujar di Kantor BNNP Jatim, Kamis (31/12/20).
Menurut Idris, hal yang melatarbelakangi menurunnya kasus pengungkapan narkotika selama setahun ini akibat pandemi COVID-19 di Indonesia. Kondisi itu mengakibatkan petugas BNNP Jatim masih takut untuk turun ke lapangan melakukan penindakan.
“Teman-teman takut turun. Makanya, kami memonitor saja, bahkan ada arahan memakai alat pelindung diri (APD),” imbuhnya.
Idris menambahkan, pola peredaran narkotika di Jatim saat ini juga berubah. Yang biasanya dibawa langsung, pada akhir-akhir ini barang haram tersebut dikirim menggunakan jasa paket pengiriman. Namun, jaringan pengedarnya masih tetap.
“Tapi metode pengirimannya berbeda. Untuk daerah peredaran narkotika yang paling banyak di Jatim masih di Kota Surabaya,” tandasnya.
Pihaknya kata Idris menargetkan, pada tahun 2021 pihaknya dapat meningkatkan kinerja yang berdampak pada kepercayaan publik.
“Kami akan terus berupaya membawa BNNP Jatim dipercaya publik. Kami akan meningkatkan kinerja yang berdampak pada peningkatan kepercayaan masyarakat,” pungkasnya. (ari)