Sby, MercuryFM – Penghentian transportasi umum seperti Bus, Pesawat, Kereta dan Kapal Laut yang diterapkan oleh pemerintah untuk mengiringi pelarangan mudik oleh Presiden Jokowi, di minta kalangan DPRD Jawa Timur untuk tidak menghentikan pelayaran perintis kepulauan yang ada di Jatim.
Pelayaran perintis kepulauan yang ada di Jatim khususnya yang masuk kawasan Madura, diminta untuk tetap beroperasi karena mereka membawa logistik, dan itu sangat dibutuhkan masyarakat kepulauan.
“Kami berharap penyeberangan kapal perintis untuk wilayah kepulauan di Jawa Timur yang khusus membawa logistik tetap berlayar,” ujar Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Achmad Iskandar, Surabaya, Kamis (30/04/20).
Apalagi, saat ini juga ada informasi kebutuhan logistik di kepulauan akibat pandemi virus corona ini, sudah menipis.
“Kami menerima keluhan di masyarakat tentang adanya potensi krisis beras,” kata Iskandar yang berasal dari dapil Jatim 14 (Madura) ini.
Ketersediaan logistik di daerah, lanjut mantan pejabat birokrat pemprov jatim ini, akan mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi penyebaran virus covid-19. Di antaranya, dengan tetap di rumah dan menjaga physical distancing.
Ia juga mengapresiasi kerja pemerintah yang telah menyusun data penerima bantuan sosial akibat covid-19 dengan berkolaborasi bersama pemerintah pusat dan daerah.
“Kami memahami bahwa gerak Pemprov juga tak mudah. Sebab, harus menunggu pusat dan berkoordinasi dengan pemda. Sehingga, bantuan ini tidak double accounts (ganda) dan bisa merata kepada yang membutuhkan,” kata Iskandar yang juga politisi Partai Demokrat ini.
Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak menjamin pelayaran perintis yang membawa logistik untuk kepulauan tetap berlayar. Menurutnya, hal ini terangkum dari hasil refocusing dan realokasi anggaran Pemprov Jatim.
Menurut Ketua Gugus Sosial Ekonomi Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur ini, hal ini telah berseiring dengan visi misi Pemprov Jatim, Nawa Bhakti Satya. Di antaranya, program Jatim Akses.
Yang mana, Pemprov Jatim memutuskan bahwa pelayaran perintis tetap dilanjutkan mengingat pentingnya kelancaran logistik.
“Justru masyarakat kepulauan ini sebenarnya dalam kondisi yang cukup sulit (ekonomi) maka perlu pelayaran perintis,” kata mantan bupati Trenggalek ini bebetapa waktu lalu. (ari)