Surabaya, MercuryFM – Di Hari Jadi Kota Surabaya ke-728, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengungkapkan salah satu gambaran wajah pembangunan Surabaya ke depan. Menurutnya, Surabaya sebagai kota jasa, harus memiliki tempat-tempat strategis untuk bisa menggerakkan ekonomi.
Menurut Eri, untuk menggerakkan ekonomi masyarakat, tak hanya dilakukan dengan cara memberikan peluang kepada para investor besar. Tapi, bagaimana bisa menggerakan para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Surabaya.
“(Menggerakkan) ekonomi, tidak hanya kita memberikan peluang kepada investor yang besar-besar. Tapi, bagaimana menggerakkan ekonomi ini juga bisa dari UMKM yang kita bina. Inilah wajah Kota Surabaya (ke depan),” ujarnya Minggu (30/5/2021).
Untuk itu, langkah yang harus dilakukan adalah bagaimana menciptakan sebuah tempat baru di Surabaya yang bisa bermanfaat dan memberikan impact besar bagi pelaku UMKM. Artinya, tempat tersebut sebagai salah satu bentuk investasi yang dapat berdampak terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat.
“Bukan infrastruktur yang memang harus tampak, tetapi tidak langsung menyentuh ke masyarakat. Tapi, kita harus membuat sesuatu yang baru, investasi yang baru dan itu bisa menarik masyarakat yang bekerja di sana,” jelasnya.
Meski demikian, terobosan yang bakal dilakukannya ini tentu dibutuhkan sebuah akses dukungan transportasi. Karena itu, Eri mengatakan bahwa Pemkot Surabaya tengah fokus menyediakan akses transportasi massal.
“Karena memang saat ini kita fokus ke transportasi massal,” ungkapnya.
Terobosan lain yang sedang disiapkan adalah bagaimana menyiapkan sebuah tempat yang dapat menjadi pusat jujukan kegiatan masyarakat. Misalnya, dalam bidang olahraga, lokasi yang dipilih adalah kompleks Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
Di kompleks tersebut, tentu harus ada beberapa variabel pendukung. Seperti, untuk lintasan lari atau fasilitas olahraga pendukung lainnya. Maka, secara otomatis di kompleks tersebut juga terbentuk rumah-rumah makan serta kafe.
“Wajah Surabaya (akan) kita ubah seperti itu. Jadi investasi yang masuk, sesuatu yang dibangun oleh pemerintah itu adalah yang bisa menunjukkan bahwa warga Surabaya tidak ada lagi yang tidak bisa bekerja,” ujarnya.
Di samping itu, salah satu fokus rencana ke depan Wali Kota adalah melakukan restorasi pasar tradisional. Rencananya, di tahun 2022 mendatang, Pemkot Surabaya memiliki planning untuk menjadikan beberapa pasar sebagai percontohan prioritas.
“Jadi dia (pasar) tetap menjual kebutuhan pokok, sayur, beras dan sebagainya. Tapi bentuknya dia menjadi pasar yang bersih, kayak supermarket, ada trolinya. Itu sedang kita bentuk sekarang. Insyaallah kita akan terapkan di tahun 2022,” pungkasnya. (alam)