Lumajang, MercuryFM – Di Tahun politik jelang Pemilu 14 Februari 2024, para alim dan Ulama serta tokoh agama untuk bisa menempatkan dirinya secara pas dan tidak berlebihan.
Hal ini ditegaskan Presiden RI ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menghadiri acara Silaturahmi dengan Ulama dan Tokoh Masyarakat Lumajang di Pondok Pesantren Roudlotul Ma’rifat pimpinan KH Ahmad Umar Faruq, Minggu (28/01/24).
“Ulama dan tokoh agama haruslah berada di tempat dan posisi yang pas ketika berpolitik agar tidak membingungkan ummat,” ujar SBY.
Pernyataan SBY ini , menjawab pertanyaan salah satu Tokoh agama yang juga ulama Lumajang Sofi Abdullah yang mangaku prihatin dengan perpecahan antar tokoh agama ditahun politik saat ini.
“Kenapa pada saat Bapak SBY jadi Presiden Para Ulama, Habaib, dan Kyai bersatu padu. Akan tetapi kenapa akhir-akhir ini para ulama, Para Habaib dan Kyai terpecah belah,” tanya Kyai Sofi.
Menurut SBY Seorang Habaib, Ulama, sebagai pemimpin umat, pemimpin ponpes adalah warga negara yang punya hak politik namun harus saling menghargai.
“Seperti dalam pemilu saat ini para Ulama punya hak politik yang bisa memilih , bisa dipilih ataupun peran yang lain sebagai warga negara Indonesia. Namun menurut saya tidak harus beda pandangan, tidak harus berselisih. Apalagi berjarak. Kasihan umat,” kata SBY.
Karenanya SBY berharap para Ulama, Habaib dan Tokoh Agama yang ada di Indonesia bisa tetap merajut kebersamaan untuk Indonesia yang damai.
“Dari ponpes Roudlatul Ma’rifat Lumajang saya berharap (Ulama dan para Tokoh Agama) tetap bisa dirajut kedekatan kebersamaan, persahabatan, sebagai sesama pemimpin ummat,” ucap SBY.
Lebih jauh SBY juga meminta agar para Ulama dan Tokoh Agama serta Masyarakat, bisa memisahkan mana kewajiban sebagai warga negara, untuk menyukseskan pemilihan umum, untuk berada di dunia politik. Dan mana peran para mereka sebagai pemimpin umat.
“Menurut saya bisa, asalkan pas, tidak melebihi batas ketika berpolitik menjalankan amanahnya sebagai warga negara,” lanjut SBY.
SBY mengingatkan Pemilu hanya 1 kali dalam 5 tahun. Selebihnya 4 tahun lebih jalankan tugas sebagai warga negara atau sebagai aparat. Mari lanjut SBY, kita selalu
menjaga hubungan baik dengan tokoh – tokoh agama manapun.
“Alhamdulillah hubungan kami selalu baik dan saling menghormati, sampai saat ini,” katanya.
Selain pertanyaan dari para ulama dan tokoh agama, dalam acara yang dikemas dengan tanya jawab, SBY juga mendapatkan pertanyaan dari sejumlah perwakilan masyarakat. Termasuk pelalu UMKM, Para Petani dan Sejumlah Purnawirawan TNI.
Masalah Pupuk, kemudahan mendapatkan modal dan Pendidikan murah bagi anak purnawirawan menjadi pesan untuk diperjuangkan.
“Saya berpesan kepada yang akan menjadi presiden nanti, utamakan dulu kesejahteraan rakyat, baru yang lainnya. Agar daya beli masyarakat baik, ekonomi jalan,” pungkas SBY.
Sementara itu KH Ahmad Umar Faruq dalam sambutannya mengaku bahagia Pondok nya di datangi oleh SBY.
“Kami bangga , dan mendoakan semoga Pak SBY, Bapak kita selalu diberi kesehatan oleh Allah SWT,” kata Gus Mamat.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah ulama dan Tokoh masyarakat, Caleg DPR RI Dapil Lumajang Jember Renanda Bachtar, sekretaris DPD Partai Demokrat Reno Zulkarnaen.
Usai mengikuti acara SBY langsung meneruskan agendanya ke Jember, Banyuwangi, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan dan Kota Malang. (ari)