Sby, MercuryFM – Normalisasi sungai welang di Pasuruan yang selama ini menjadi penyebab banjir di kawasan Pasuruan akhirnya akan dikerjakan tahun ini untuk mengurangi amcaman banjir yang kerap terjadi dikawasan tersebut.
Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur Kuswanto memastikan anggaran normalisasi Sungai Welang Pasuruan Rp 100 milliar sudah turun. Sehingga dirinya berharap pengerjaan bisa segera dilakukan agar banjir yang selalu menjadi langganan bisa segera teratasi.
“Ada pengerjaan (normalisasi sungai) di Pasuruan, yakni Kali Welang anggarannya sudah diturunkan untuk 2020 sebesar Rp 100 milliar,” ujar Kuswanto dikonfirmasi, Rabu (29/01/20)
Seluruh anggaran itu, kata politis partai Demokrat ini, untuk pembangunan tanggul di beberapa titik. Selain juga normalisasi berupa pengerukan guna menambah daya tampung debit air di sungai dengan panjang sekitar 36 kilometer tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air (Dinas PU SDA) Jawa Timur Abduh Mattaliti mengatakan, pengerjaan normalisasi Sungai Welang akan menggunakan skala prioritas. BBWS Brantas dan Dinas PU SDA Jatim berbagi tugas.
“Kami akan bekerja di daerah hulu. BBWS Sungai Brantas di hilir. Nanti skala prioritas mana yang akan dikerjakan dulu di Sungai Welang,” kata Abduh.
Sisanya, yang belum tertangani tahun ini akan dilanjut pada tahun anggaran 2021. Abduh menyebut, sesuai hasil Survei Identivication Desain (SID) BBWS Sungai Brantas, seharusnya normalisasi Sungai Welang butuh Rp 200 milliar.
“Ini bukan multiyears pengerjaannya. Memang tahun ini turun Rp 100 milliar. Tahun depan kami usulkan lagi kekurangannya,” tuturnya.
Rencana pengajuan tambahan anggaran untuk normalisasi ini mendapat lampu hijau dari Komisi D DPRD Jawa Timur. Pengajuan tambahan anggaran yang 60 persennya bersumber dari pemerintah pusat juga akan diusulkan legislatif.
“Kebutuhannya Rp 200 milliar. Nanti akan kami ajukan lagi tahun berikutnya,” kata Kuswanto. (ari)