Sby, MercuryFM – Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kota Surabaya menanggapi isu soal berita tidak benar (hoax), yang menyebut bahwa Ormas PP Surabaya mengepung Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya, yang berada di Jl. Kidal No.6, Pacar Keling, Tambaksari, pada Kamis (27/2/2020) sekira pukul 11.00 WIB.
Menurut Ketua Bidang Hankamnas MPC Pemuda Pancasila Kota Surabaya, Wahyu Tri Hartanto saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa terkait berita yang beredar tersebut adalah kabar bohong alias hoax.
“Saya atas nama MPC Pemuda Pancasila Kota Surabaya menepis tuduhan tersebut. Saya tegaskan bahwasanya beberapa orang tidak dikenal yang mengepung Kantor LBH Surabaya kemarin itu bukan kader/anggota Pemuda Pancasila Kota Surabaya,” kata Wahyu sapaan akrabnya, Jumat (28/2/2020).
Wahyu mengungkapkan bahwa, kemarin memang ada beberapa kader Pemuda Pancasila yang sempat melewati jalan depan Kantor LBH tersebut, tetapi hanya sekedar melewati bukan mampir ke tempat kejadian tersebut.
“Kalaupun ada yang melihat ada anak PP, yang memang kemarin ada beberapa kader kita yang melintas di depan Kantor LBH tersebut. Hanya melintas saja, dan itupun hanya kebetulan saja,” ungkapnya.
“Saya juga meminta kepada masyarakat khususnya pengguna sosial media (sosmed) agar jangan asal share informasi yang tidak benar sebelum klarifikasi ke pihak yang diberitakan. Kita Pemuda Pancasila ada Kantornya, jadi silahkah konfirmasi dulu ke kita. Jangan main viralkan yang gak bener begitu dong,” imbuhnya.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa ada beberapa orang tidak dikenal berpakaian safari hitam yang mengaku anggota Ormas Pemuda Pancasila (PP) dan ormas gabungan mendatangi Kantor LBH Surabaya, pada Kamis (27/2/2020) kemarin.
Menurut keterangan Direktur LBH Surabaya, Abd Wachid Habibullah, saat kejadian warga terdampak tambang emas dari Tumpang Pitu dan Salakan, Banyuwangi, dan massa solidaritas tengah berkumpul di dalam Kantor LBH.
“Ketika beberapa orang masuk dengan paksa ke Kantor LBH Surabaya. Warga terdampak tambak sedang berada di dalam. Mereka dikagetkan oleh bentakan dan perdebatan dari lobi LBH,” ungkap Wachid.
Mulanya, lanjut Wachid, beberapa orang lelaki tak dikenal memasuki lobi LBH Surabaya dan mengaku berasal dari Banyuwangi. Mereka mencari direktur LBH Surabaya dan memastikan apakah di Kantor LBH Surabaya ada massa aksi yang berkumpul.
Orang-orang itu kemudian melarang massa aksi penolak tambang untuk melakukan aksi di Depan Kantor Gubernur Jawa Timur. Salah seorang dari kelompok tak dikenal itu juga menyuruh warga melakukan aksi di Banyuwangi, bukan di Kantor Gubernur Jatim.
“Selain itu mereka mengancam akan menghadang massa tolak tambang saat berangkat ke Kantor Gubernur Jatim,” aku Wachid.
Saat dikonfirmasi lagi, ungkap Wachid, mereka mengaku dari Ormas PP dan gabungan ormas lainnya. Sebelum keluar kantor, salah seorang dari mereka menggebrak meja dan kembali mengancam akan menghadang warga saat akan berangkat ke Kantor Gubernur Jatim.
Di luar Kantor LBH Surabaya, kepada salah seorang massa solidaritas, salah seorang dari mereka menanyakan isu apa yang sebenarnya akan diperjuangkan oleh massa aksi.(Dani)