MOJOKERTO, MercuryFM – Kondisi tanggul sungai Brangkal Kabupaten Mojokerto yang merupakan anak sungai brantas sungguh memprihatinkan. Kondisi bantaran yang kropos merupakan ancaman longsor yang akan mengakibatkan banjir dikawasan tersebut.
Kondisi tersebut membuat Komisi D DPRD Jawa Timur meninjau Sungai Brangkal di Mojokerto untuk melihat kondisi bantaran anak Sungai Brantas itu cukup mengkhwatirkan. Tanggul yang keropos seringkali menimbulkan banjir. Seperti tanggul sungai brangkal yang ada masuk wilayah kelurahan Prajurit Kulon kota Mojokerto yang didatangi Komisi D DPRD Jatim, Selasa (28/02)1/20)
“Keluhan masyarakat ini sudah terjadi sejak tujuh tahun lalu. Karena (plengsengan) kemarin longsor dan bronjong juga sudah ambles,” ujar Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur Masduki.
Padahal, kata politisi PKB itu, debit air Sungai Brangkal sering kali meningkat. Terutama ketika kawasan Pacet, Kabupaten Mojokerto hujan deras. Banjir kiriman selalu mengancam masyarakat di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Brangkal.
Menurut Masduki, banyak aspirasi dari masyarakat yang meminta agar ada perbaikan sungai. Karena kondisi tanggul sudah sangat mengkhawatirkan.
“Kemarin yang dikasih bronjong juga sudah ambles. Kemudian yang diberi plengseng juga sudah menggerus tanah warga,” ungkap Masduki.
Sementara itu Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur Kuswanto ketika dilokasi didamoingi benerapa anggota Komisi D mengatakan, aspirasi dari masyarakat terkait ancaman longsor yang menggerus tepian Sungai Brangkal ini, pihaknya juga mengajak Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air (PU SDA) Jawa Timur, bersama BBWS Sungai Brantas untuk bersama sama melihat kondisi yang terjadi.
“Aspirasi masyarakat tanggul sudah lama longsor. Dan sampai sekarang belum ada perhatian dari pihak pemerintah. Sekarang sedang dicek,” kata Kuswanto.
“Kita berharap setelah melihat ini pihak pihak terkiat bisa langsung melakukan action untuk segera mengatasi sehingga masyarakat sekitar sungai tidak kuatir lagi ancaman bantaran jebol dan lonhsong yang imbasnya akan terjadi banjir,” lanjut politisi Partai Demokrat ini.
Dalam kesempatan ini, usai meninjau Sungai Brangkal, Kepala Dinas PU Sumer Daya Air (SDA) Jawa Timur, Abduh Mattaliti memastikan akan memasang sandbag untuk mengisi tanggul yang keropos.
“Ada beberapa yang perlu dibenahi. Pertama kami lakukan pemasangan sandbag sama bronjong,” katanya.
Sementara itu untuk jangka panjangnya, karena wewenang BBWS Sungai Brantas, akan dilakukan Survei Identivication Desain (SID). Langkah ini dibutuhkan sebelum melakukan normalisasi di Sungai Brangkal.
“Karena memang kewenangannya BBWS Sungai Brantas, maka nanti anggarannya dari pemerintah pusat,” pungkasnya. (ari)