Surabaya, MercuryFM – Realisasi 11 Indikator Kinerja Utama (IKU) Jatim tahun 2021 yang meliputi IKU Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Theil, Persentase Penduduk Miskin, Indeks Gini, Indeks Pembangunan Gender, Indeks Pembangunan Manusia, Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka, juga, Indeks Reformasi Birokrasi, Indeks Kesalehan Sosial, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan Indeks Risiko Bencana, dinyatakan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, semua mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2020.
Menurut Gubernur, mengenai realisasi capaian IKU pertumbuhan PDRB atau laju pertumbuhan ekonomi Jatim pada tahun 2021, mampu melesat dan bangkit dari guncangan ekonomi di tahun sebelumnya.
Kebangkitan dan pemulihan ekonomi pada tahun 2021, tergambar dari ekonomi Jatim yang berhasil tumbuh 3,57 persen setelah terkontraksi 2,33 persen di tahun 2020.
“Ini berimbas pada Ketimpangan di Jatim tergolong rendah yakni di bawah 0,4 di tahun 2020. Akan tetapi tahun 2021, Indeks Theil Provinsi Jatim mampu tumbuh sebesar 0,312,” ujar Gubernur dalam penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2021 kepada DPRD Jatim di Kantor DPRD Jatim, Jalan Indrapura Surabaya, Senin (28/3/2022).
“Kondisi ini menunjukkan bergeliatnya perekonomian di 2021, terutama pada wilayah perkotaan. Sehingga wilayah atau kabupaten/kota yang menjadi sumber pertumbuhan di Jatim tumbuh di atas provinsi. Kota Surabaya dengan kontribusi jasa dan perdagangannya, Kota Kediri dengan produk industrinya, merupakan penyumbang perekonomian terbesar di Jatim yang telah tumbuh cepat untuk recovery pasca hantaman COVID-19,” lanjutnya.
Kata Gubernur, terkait IKU Persentase Penduduk Miskin juga berhasil dilalui, sehingga mampu menekan angka kemiskinan. Hasil dari perjuangan bersama semua pihak di tahun 2021, akhirnya Jatim berhasil menurunkan kemiskinan tertinggi secara nasional sebesar 313,13 ribu jiwa, atau 30 persen dari total penurunan kemiskinan nasional.
“Capaian tahun 2021 ini juga menjadi pencapaian tertinggi penurunan kemiskinan dalam sepuluh tahun terakhir, sekaligus menjadi capaian tertinggi penurunan kemiskinan pedesaan yakni 1,37 persen. Kemampuan menekan laju kemiskinan dan menurunkan ketimpangan sosial, memperlihatkan keberhasilan Jatim mendorong proses pembangunan yang inklusif,” urai Khofifah.
Untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2021 juga tumbuh 0,60 persen, sebesar 72,14 persen, kata Gubernur, meningkat 0,43 poin dibandingkan capaian tahun 2020. Pemulihan ekonomi sosial, lanjut Khofifah membawa pengaruh terhadap pembangunan manusia di Jatim.
“Peningkatan pertumbuhan IPM Tahun 2021 dipengaruhi oleh meningkatnya seluruh indikator pembentuknya seperti indeks kesehatan, pendidikan, pengeluaran per kapita per tahun yang disesuaikan. IKU Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga menjadi perhatian yang terus digarap oleh Pemprov Jatim,” jelasnya.
Badan Pusat Statistik (BPS), lanjut Khofifah, juga menyebutkan jika TPT di Jatim tahun 2021, sebesar 5,46 persen. Turun 0,1 persen poin dibanding tahun 2020. Secara nasional, angka TPT Jatim konsisten lebih rendah dibandingkan TPT Nasional tahun 2021 sebesar 6,49 persen.
Ketua Umum Muslimat NU ini juga mengatakan, selama kurun waktu 2021, Pemprov Jatim telah berhasil meraih 76 penghargaan dalam berbagai urusan pembangunan, yang terdiri dari 2 penghargaan internasional, 71 penghargaan tingkat nasional dan 3 penghargaan dari lembaga non pemerintah.
“Penghargaan ini bukan satu-satunya alat ukur. Melainkan menjadi bukti adanya pengakuan terhadap sejumlah keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah, mencakup aspek pelayanan umum, kesejahteraan masyarakat maupun daya saing daerah,” imbuhnya.
Khofifah juga menjelaskan, bahwa substansi dari LKPJ Tahun 2021 adalah mengukur capaian dalam implementasi RKPD Tahun 2021. Di mana, RKPD 2021 merupakan penjabaran tahun ketiga dari RPJMD 2019-2024.
“Capaian tahun 2021 menunjukkan persentase pencapaian target sebesar 96,41 persen dari 2.619 indikator, sebanyak 2.532 indikator mencapai target. Capaian tahun 2021 ini meningkat 4,42 persen dari tahun 2020 sebesar 91,99 persen,” pungkasnya. (ari)