Surabaya, MercuryFM – Pemberdayaan UMKM menjadi isu sentral untuk menggerakkan perekonomian lokal dan nasional pasca pandemi. Sejumlah lembaga keuangan pemerintah maupun swasta, turut serta mendorong pemberdayaan UMKM lewat kredit usaha. Kebijakan ini mendapat sambutan positif dari para pelaku UMKM.
Lembaga keuangan kredit usaha Finantra mencatat, pertumbuhan kredit usaha UMKM di Surabaya dan Sidoarjo sebulan rata-rata diatas 10 persen bahkan 20 persen.
“Hal ini menjadikan 2 kota bertetangga itu sebagai kota terbesar yang menyerap kredit usaha UMKM dibandingkan kota lainnya di Jawa Timur. UMKM yang banyak menyerap adalah di bidang makanan dan minuman,” ujar Bahagianto Area Head Jatim 1 FIF digelaran Spektra Meriah di BG Junction pada Minggu (26/11/2023).
Lebih lanjut Bahagianto mengatakan meski sebagai pemain baru, penyerapan kredit usaha UMKM dari Finantra hingga jelang tutup tahun 2023 mencapai Rp 1 triliun. Pihaknya melakukan penetrasi melalui komunitas development dan koordinator kelompok-kelompok UMKM.
“Tahun depan kita targetkan sebesar 2 kali lipatnya. Plafonnya mulai Rp 25 juta sampai Rp 500 juta,” terangnya.
Bahagianto menambahkan untuk meminimalisir kredit macet, pihaknya melakukan filtering yang cukup ketat. Diantaranya pelaku UMKM yang mengajukan kredit minimal usahanya sudah berjalan 2 tahun. Kemudian ditambah proses verifikasi lainnya.
“Namun kalau dibandingkan lembaga keuangan lainnya, Finantra prosesnya lebih cepat,” imbuhnya.
Bahagianto menjelaskan program kredit usaha UMKM oleh Finantra ini, diharapkan bisa menjadi pendorong pemberdayaan UMKM.
SPEKTRA Meriah oleh FIF Group digelar selama 7 hari, mulai tanggal 26 November 2023. Targetnya adalah mengalir pembiayaan senilai Rp 2 milyar berikut 400 kontrak kredit. Program ini menawarkan kredit dengan bunga mulai 0,99 persen, ditambah bebas 3 kali angsuran. (Lam)