Surabaya, MercuryFM – Terkait rencana Musyawarah Nasional (Munas) Kadin VIII yang sedianya dilaksanakan di Bali pada tanggal 2-4 Juni 2021 mendatang, berdasar isu yang beredar, mendadak akan dipindahkan ke Kendari, Sulawesi Tenggara.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Adik Dwi Putranto mengatakan, bahwa sejauh ini seluruh panitia dan pengurus Kadin Provinsi telah mempersiapkan diri mengikuti gelaran tersebut, mulai dari booking tiket pesawat hingga hotel. Bahkan, menurut informasi, panitia juga telah mengeluarkan 40 persen dari total biaya pelaksanaan Munas tersebut.
“Tetapi kemarin, ada rencana dari Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Roeslani untuk memindahkan Munas ke Kendari Sulawesi Tenggara pada tanggal 30 Juni, katanya atas permintaan Presiden Joko Widodo. Saya tidak paham pertimbangannya apa. Kadin Jatim merasa keberatan atas rencana itu karena memang dari awal yang sudah disiapkan di Bali. Dan keputusan pelaksanaan di Bali itu untuk mendongkrak perekonomian Bali yang menjadi sentra pariwisata Indonesia. Kalau pariwisata Bali bergerak, saya yakin semua akan bergerak,” tegas Adik di Surabaya, Kamis (27/5/2021).
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa sebelumnya, ada tiga Kadin Provinsi yang mengajukan untuk menjadi tuan rumah Munas ke-VIII Kadin, yaitu Kadin Jatim, Kadin Bali dan Kadin Kepulauan Riau. Namun setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya diputuskan Munas VIII bakal digelar di Bali.
“Kadin Jatim menerima dan setuju karena untuk dongkrak sektor pariwisata nasional. Kadin Jatim sangat memahami karena itu sangat dibutuhkan Bali. Dalam perjalanannya, teman-teman di Bali dan OC sudah persiapkan penyelenggaraannya,” ujarnya.
Untuk itu, Kadin Jatim akan berkirim surat ke Kadin Indonesia agar rencana pemindahan lokasi Munas VIII tidak diteruskan dan pelaksanaannya tetap di Bali, sesuai keputusan awal.
“Secara lisan sudah kami menyampaikan karena Bali sangat membutuhkan itu untuk menaikkan pariwisata. Harapan kami, Ketum Kadin Indonesia bisa menjelaskan kepada Presiden, kalau itu memang permintaan Presiden, bahwa Munas tidak hanya soal pemilihan Ketua Kadin Indonesia tetapi juga untuk mendorong ekonomi di daerah yang menjadi tuan rumah,” tegasnya.
Menurut pengakuan Adik, yang tidak setuju pemindahan Munas VIII ke Kendari tidak hanya Kadin Jatim, tetapi ada sekitar 21 Kadin Provinsi yang juga menyatakan ketidaksetujuannya.
“Karena kalau di Bali jelas akan menimbulkan efek pariwisata Bali. Tetapi kalau di Kendari, apa efeknya? Itu yang harus dipikirkan dan diperjuangkan. Kita dorong Kadin Indonesia agar bisa memberikan penjelasan kepada Presiden, agar Munas VIII tetap di laksanakan di Bali,” pungkasnya.(dani)