Surabaya, MercuryFM – Menghadapi bulan Ramadan sampai dengan nanti perayaan momen lebaran, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur memastikan kebutuhan bahan pokok terutama beras di Jatim aman. Bahkan produksinya mengalami surplus di sepanjang Januari hingga April 2021.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Hadi Sulistyo mengatakan pada Maret lalu mulai ada panen raya untuk komoditas padi di Jatim. Tercatat, pada bulan tersebut produksi padi mencapai 2.314.871 ton GKG (gabah kering giling), yang menghasilkan 1.504.666 ton beras.
“Jumlah produksi beras pada Maret lalu meningkat dibandingkan Februari yang mencapai 669.972 ton karena memang mulai memasuki panen raya,” kata Hadi Sulistyo di Surabaya, Selasa (27/4/2021).
Hadi memaparkan dari jumlah produksi Maret itupun, tingkat konsumsi beras oleh masyarakat Jatim hanya sekitar 245.621 ton, sehingga Jatim mengalami surplus beras mencapai 1.259.045 ton.
“Ditambah lagi untuk produksi April ini yang diperkirakan produksi padi kita mencapai 1.932.248 ton GKG dari luas panen 336.746 ha, sehingga menghasilkan produksi beras sebanyak 1.255.961 ton,”jelasnya.
Hadi menambahkan, dengan rata-rata konsumsi masyarakat Jatim sebesar 245.621 ton/bulan, maka Jatim masih mengalami surplus beras pada April 2021 mencapai 1.010.340 ton.
“Jadi untuk memenuhi kebutuhan Lebaran yang jatuh pada Mei nanti, pasokan beras di Jatim cukup aman dan terkendali,” imbuhnya.
Adapun data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim menyebutkan di sepanjang Januari – April 2021, total produksi padi di Jatim mencapai 5.626.145 ton GKG yang menghasilkan 3.656.994 ton beras.
Jumlah padi tersebut dipanen dari luas lahan 974.189 hektar. Sepanjang 4 bulan pertama tahun ini , jumlah konsumsi beras di Jatim mencapai 982.484 ton, sehingga dengan produksi beras sebanyak 3.656.994 ton, Jatim masih tetap surplus sebanyak 2.674.510 ton. (dani)