Sby,MercuryFM – Presentase kematian pasien virus Corona (Covid- 19) di Jatim kebanyakan juga dikarenakan pasien terlambat ketika masuk rumah sakit. Dari data yang ada presentase kematian pasien Covid-19 di Jawa Timur terbilang masih tinggi. Per Minggu (26/04/20), angka kematian mencapai 88 orang atau setara 11,21 persen.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam update perkembangan penyebaran virus Corona (Covid- 19) Jatim di Gedung Grahadi, Minggu (26/04/20), mengungkapkan, banyak penyebab yang membuat presentasi kematian terus meningkat. Selain penyakit bawaan yang menyertai seperti diabetes, juga karena keterlambatan pasien mengakses layanan rumah sakit.
“Jadi ketika kami dapat konfirmasi dari tim kuratif dr Joni, kebanyakan pasien Covid yang masuk sudah dalam kondisi memburuk. Kematian pasien, rata-rata karena keterlambatan mereka dalam akses layanan rumah sakit,” ujar Khofifah.
Sejauh ini, menurut Khofifah, pasien tidak tertangani dengan baik karena mereka terlambat memeriksakan diri. Ada stigma negatif di masyarakat terhadap mereka yang disinyalir tertular Covid, yang justru ini membuat para pasien ini enggan memeriksakan diri ke layanan kesehatan.
Sehingga begitu datang ke rumah sakit rujukan sudah dalam kondisi buruk.
“Karena itu saya kembali mohon kepada masyarakat Jatim, Covid-19 bukanlah penyakit yang berstigma (negatif). Jadi saya ingin sampaikan tolong kita sampaikan empati dan simpati dengan cara memberikan pendampingan dan gotong royong,” tegasnya.
Sementara itu pada hari ini update data perkembangan Covid di Jatim, hari ini ada tambahan 17 pasien positif. Sehingga total per hari ini, Minggu (26/07/20), pasien positif menjadi 786 orang.
Dari angka itu, yang sudah dinyatakan sembuh mencapai 140 orang atau setara 17,83 persen. Sedangkan meninggal mencapai 88 orang atau setara 11,21 persen. Bila dijumlah menyisakan 557 pasien positif yang masih dirawat di rumah sakit rujukan.
Untuk tambahan 17 orang positif hari ini, Lumajang dan Kabupaten Kediri masing masing 4 orang. Kemudian Tulungagung bertambah 2 orang, serta Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto Trenggalek, Lamongan, Kota Malang dan Pacitan masing-masing 1 orang.
Sementara untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Jatim, jumlah totalnya 2.681 pasien. Yang masih diawasi 1.383 pasien.
Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 18.350. Yang masih dipantau 5.908 orang. (ari)