Sby, MercuryFM – Keberadaan wartawan yang kritis sangat di perlukan dalam mengontrol tugas tugas kedewanan. Sikap kritis harus tetap dilakukan seorang wartawan meskipun mereka dekat dengan narasumber.
“Tetaplah kritis tanpa harus menyinggung perasaan,” kata Wakil Ketua Kusnadi saat membuka acara Rapat Kerja (Raker) I Kelompok Kerja (Raker) Wartawan DPRD Jatim, Pasuruan, Minggu (25/08/19).
Calon kuat ketua DPRD Jatim 2019-2024 ini menambahkan, wartawan memiliki peran yang cukup besar. Kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja para anggota dewan.
“Tolong kami ini diingatkan jangan sampai tercebur jurang,” tegas Kusnadi.
Ia juga sangat mendukung kegiatan yang dilakukan para jurnalis yang bisa meliput di legislatif ini.
“Ini cukup mengejutkan. Wartawan itu sama dengan seniman, tidak mau dibelenggu. Tapi ini malah punya inisiatif raker,” katanya sambil tersenyum.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi C DPRD Jatim Renville Antonio berharap hubungan yang baik secara antara Legislatif dan wartawan harus tetap di jaga tanpa harus menghilangkan sikap kritis seorang wartawan.
“Selama 15 tahun saya mengabdi di Indrapura, hubungan wartawan dengan anggota dewan sangat baik. Kritis tetap ditunjukkan dan mewarnai hubungan antara anggota dengan wartawan selama ini,” kata Renville.
Dirinya kata Renville memberi masukan agar kegiatan semacam ini tetap diteruskan, bahkan bisa menjalin kerja sama dengan komisi-komisi yang ada di DPRD Jatim.
“Pokja bisa melakukan sinergi dengan membuat forum diskusi dengan tematik disesuaikan dengan komisi yang diajak kerja sama,” jelas pria yang juga Sekertaris DPD Partai Demokrat Jatim.
Sementara itu, ketua panitia Ari Setya Budi mengaku kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyusun AD – ART Pokja Wartawan DPRD Jatim. Selain itu juga meningkatkan kualitas pengetahuan para jurnalis.
“Setidaknya kita bisa sedikit tahu bagaimana cara membaca APBD, agar karya kita bisa lebih berkualitas,” ungkap Ari.
Dalam kegiatan tersebut, juga dilaksanakan diskusi dengan materi politik anggaran. Dua pembicara hadir dalam acara tersebut. Yakni Mochtar W Oetomo (Direktur Surabaya Survei Center) dan Umar Sholahudin (Ketua Parliament Watch). (ari)