Surabaya, MercuryFM – Bulan April diperingati sebagai Bulan Parkinson Sedunia. Dan Penyakit Parkinson merupakan suatu penyakit system saraf pusat yang bersifat menahun dan progresif. Saat ini, penyebab dari penyakit Parkinson ini masih belum diketahui secara pasti.
“Pada 2 januari 2014, mulai saat itu perkembangan dari kualitas hidup dari pasien parkinson di indonesia berkembang pesat. Seperti mana kita tahu bahwa pasien parkinson dalam dekade sebelumnya adalah dengan obat-obatkan,” kata Dokter Achmad Fahmi dari National Hospital, Rabu (24/4/2024).
Menurut dokter pertama yang melakukan operasi Parkinson di Indonesia itu, secara mekanisme berhubungan jika Parkinson ini muncul akibat dari adanya kerusakan sel saraf substantia nigra yang menghasilkan zat dopamine pada otak.
“Parkinson merupakan salah satu jenis penyakit kelainan gerak (movement disorders). Gejala yang seringkali terjadi adalah Tremor, Rigidity, Akinesia, Postural instability,” kata dokterFahmi.
Dokter Fahmi menjelaskan penanganan penyakit Parkinson yang diakui di seluruh dunia saat ini melalui pemberian atau konsumsi obat-obatan hingga tindakan operasi Deep Brain Stimulation (DBS) dan Stereotaktik Brain Lesion (SBL).
Tahun ini menjadi momen 10 tahun National Hospital melakukan tindakan operasi DBS.
“Pada 2 januari 2014, mulai saat itu perkembangan dari kualitas hidup dari pasien parkinson di indonesia berkembang pesat. Seperti mana kita tahu bahwa pasien parkinson dalam dekade sebelumnya adalah dengan obat-obatan,” tuturnya.
Ia pun menceritakan dirinya sebagai dokter saat menangani tindakan operasi pertama pemasangan DBS di Indonesia kala itu dan mengajak Medtronic untuk menghadirkan alat Deep Brain Stimulation (DBS) agar tersedia dan dapat digunakan oleh pasien-pasien Parkinson.
Pasien pertama yang diimplan, kata dia, dengan neurostimulator non-rechargeable ACTIVA PC menunjukkan hasil yang sangat memuaskan, mencerminkan efektivitas dan keamanan teknologi yang digunakan dalam meningkatkan kualitas hidup pasien.
Direktur Medtronic Indonesia, Fitria Decyana mengatakan sejak 2023 Medtronic meluncurkan teknologi terdepan di dunia, BrainSense Technology, yang memungkinkan deteksi aktivitas otak secara real-time.
“Teknologi ini revolusi dalam pengobatan DBS karena memungkinkan para dokter untuk memberikan stimulasi yang lebih akurat dan efektif, sehingga menghasilkan outcome yang lebih baik untuk pasien,” jelasnya.
BrainSense Technology, Fitria menilai, menjanjikan era baru dalam personalisasi perawatan medis, dimana stimulasi disesuaikan secara spesifik sesuai dengan kebutuhan unik setiap individu, berdasarkan data aktivitas otak mereka.
“Inovasi ini memperkuat posisi kami sebagai pemimpin dalam terapi neurostimulasi dan menegaskan komitmen kami terhadap peningkatan kualitas hidup pasien, kami juga merasa terhormat dengan apa yang telah kami capai bersama Rumah Sakit Nasional selama satu dekade ini dan bersemangat untuk melanjutkan perjalanan ini, membawa harapan baru kepada banyak pasien di seluruh Indonesia,” ujarnya.(Dan)