Surabaya, MercuryFM – Direktur Keuangan, Treasury & Global Services Bank Jatim Edi Masrianto ajak para entrepreneur muda melakukan berbagai inovasi dan strategi baru untuk menghadapi tantangan perekonomian Indonesia, termasuk Jawa Timur. Mengingat saat ini semakin besar tantangan dan permasalahan di tahun 2024.
Hal ini ditegaskan Edi saat menjadi pembicara dalam Wawasan Business Forum, di Hilton Surabaya, yang juga diisi beberapa pembicara seperti Prof. Rhenald Kasali Komisaris Utama Pos Indonesia dan beberapa pembicara lainnya.
Kata Edi, tidak dipungkiri perekonomian sekarang memang mengalami perubahan yang cepat dan penuh ketidakpastian yang kemudian berkembang menjadi lingkungan yang rumit dan membingungkan.
Sehingg lanjut Edi, ada beberapa tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi oleh masyarakat, terutama pengusaha, dalam era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) maupun era TUNA (Turbulency, Uncertainty, Novelty, Ambiguity) seperti yang terjadi sekarang.
Antara lain ekonomi dan pasar uang, perubahan kebijakan pemerintah, digitalisasi dan teknologi, perubahan preferensi pelanggan, perubahan peta geopolitik global, serta dinamika politik dan keamanan.
“Karena itu, setiap entrepreneur dituntut harus gerak cepat dan memiliki skill leadership untuk menghadapi semua tantangan tersebut,” ucapnya.
Yang paling penting lagi, kata Edi, kita harus juga siap menghadapi tahun 2024 sampai akhir nanti, entrepreneur harus mau berubah atau bertransformasi sesuai dengan perkembangan zaman.
”Itu yang juga dilakukan oleh Bank Jatim. Dulu mungkin Bank Jatim hanya dikenal sebagai banknya ASN saja, tapi sekarang kami sudah bertransformasi. Siapapun bisa pakai Bank Jatim. Bahkan, kami juga punya JConnect Remittance yang bisa mewadahi transaksi para TKI di luar negeri. Jadi meskipun bank daerah, tapi koneksi kami hingga internasional,” jelasnya.
Edi juga menekankan, untuk bisa membangun sebuah bisnis yang tangguh pada tahun 2024, sangat diperlukan kedisiplinan. Baik disiplin dengan diri sendiri maupun dengan partner.
“Nah, untuk memastikan kedisiplinan itu bisa berjalan dengan baik, maka bisnis harus dijalankan sesuai dengan passion. Sehingga dengan begitu, apa yang dikerjakan akan konsisten dan bahkan dapat menumbuhkan kreativitas baru,” ungkapnya.
Edi juga memaparkan strategi wirausaha yang tepat di zaman yang terus berkembang ini yang wajib dimiliki oleh pengusaha.
”Harus ada upaya dalam meningkatkan keterlibatan pelanggan dan memahami kebutuhan mereka. Seperti personalisasi layanan, menyediakan solusi keuangan inovatif, dan memberikan experience berbeda kepada pelanggan,” papar Edi.
Kedua, lanjutnya harus terus berinovasi demi memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Ketiga, kolaborasi.
”Bisnis zaman sekarang tidak bisa dijalankan sendiri, tetapi harus sharing. Kita bisa menjalin kemitraan strategis dengan organisasi dan perusahaan atau lembaga lain untuk mengatasi tantangan global secara bersama-sama,” pungkas Edi. (ari)