Surabaya, MercuryFM – Kasus perayaan ultah Gubernur dan Wagub beberapa waktu yang mengabaikan protokol kesehatan terus berbuntut, puluhan orang mengatasnamakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Jawa Timur mendatangi Gedung DPRD Jatim, Senin (24/5/2021).
Mereka tampak emosi dan berteriak agar bisa ditemui pimpinan DPRD Jatim. Sebab sejak kedatangan dan menunggu, mereka tidak mendapat jawaban apakah diterima apa tidak oleh pimpinan Dewan.
Maksud kedatangannya di gedung wakil rakyat diklaim mewakili masyarakat Jawa Timur, yang kecewa terhadap acara perayaan ultah Gubernur Khofifah. Acara itu disebut memicu kerumunan massa dengan menghadirkan artis ibukota, Katon Bagaskara di kompleks rumah dinas, Gedung Negara Grahadi beberapa hari lalu.
“Padahal masyarakat Jatim ini dalam masa pandemi. Dimana semua perlu menjaga prokes. Termasuk pejabat unsur pemerintahan,” ujar Asraf, selaku Wali Kota LIRA Surabaya.
“Tapi justru Gubernur Jatim sebagai pemimpin kita ini malah melakukan acara ultah yang meresahkan kita semua. Jadi ini sebenarnya bentuk kekecewaan,” sambungnya.
Pihaknya pun mengadukan ke DPRD Jatim atas perbuatan yang dilakukan Gubernur Khofifah tersebut. Sebagai bentuk protes, mereka menggelar aksi dengan membaca tahlil dan doa bersama.
“Ini bentuk protes kita, kita baca tahlil juga di sini. Jangan sampai hukum tumpul di atas dan tajam ke bawah. Yang di bawah ditindak tegas, yang di atas tidak ada tindakan tegas,” terangnya.
Ketika ditanya mengapa tidak mengadukan langsung ke Grahadi sebagai tempat acara ultah Gubernur Jatim, Asraf tidak menjawab detail.
“Kita ke sini untuk menggugah pimpinan DPRD Jatim. Setelah ini kami ke Polda Jatim,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Wilayah (Sekwil) LSM LIRA Jatim, Mahmudi Ibnu Khotib mengatakan, siapa pun yang melanggar hukum harus diusut tuntas oleh aparat penegak hukum dan jangan sampai tebang pilih.
“Kalau Polda Jatim tidak segera memproses, maka kami akan mendatangi Mapolda Jatim, bersama anggota dan relawan LIRA se-Jawa Timur,” tegasnya.
Aktivis asal Bangkalan ini mengaku miris, karena even ulang tahun Gubernur Khofifah ini dapat melukai masyarakat Jawa Timur.
“Sebab saat perayaan Idulfitri 1442 Hijriah, Pemerintah mengeluarkan kebijakan larangan mudik dan memaksa masyarakat mematuhi protokol kesehatan dengan ketat,” tandasnya. (ari)