Surabaya, MercuryFM- 4 kabupaten di Madura masih menjadi daerah miskin di Jatim. Data Pemerintah Propinsi Jatim menurut Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, 4 Kabupaten di Madura masuk dalam 6 besar dengan penduduk miskin terbanyak di Jatim sampai dengan saat ini.
Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono dalam rapat paripurna dengan agenda Jawaban Gubernur atas Pandangan Umum Fraksi terhadap LKPJ Gubernur akhir tahun anggaran 2023 dengan dihadiri 53 anggota dari total 119 anggota DPRD Jatim, mengatakan, Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi Jawa Timur bersama dengan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) telah merumuskan peta kantong kemiskinan di Jawa Timur berdasarkan skoring persentase penduduk miskin dan jumlah penduduk miskin ada 15 wilayah.
Dari hasil tersebut lanjutnya Ketiga besar wilayah kemiskinan ada di 3 dari 4 Kabupaten di Madura. Yakni Kabupaten Sampang dengan jumlah penduduk miskin 221.710 jiwa (21,76%), Kabupaten Bangkalan dengan jumlah penduduk miskin 196.660 jiwa (19,35%) dan Kabupaten Sumenep dengan jumlah penduduk miskin 206.100 jiwa (18,70%).
“Memang di Madura ini itu masuk dalam prosentase diatas 13 persen. Sebetulnya program-program ini sudah banyak, tetapi untuk bisa sinkron dan terintegrasi di pulau itu (Madura, red), ini yang kurang,” ujarnya, Senin (22/04/24).
Disamping itu, kata Adhy, belum sinerginya program bantuan dari tingkat pusat, Provinsi hingga Kabupaten menjadi penyebab utama penduduk madura miskin.
“Tidak bisa sendiri-sendiri, harus saling mengisi, saling menutup dan basisnya adalah keluarga,” terangnya.
“Kita ketahui keluarga yang tidak sejahtera seperti apa kebutuhannya. Kebutuhan dasarnya, kebutuhan rumahnya hingga pemberdayaan ekonominya,” tambahnya.
Ditanya faktornya apa yang menjadi Madura masih banyak kantong kemiskinan, Adhy menjelaskan bahwa kemiskinan ini sebetulnya yang pertama adalah sumber daya alamnya. Kedua, yaitu sumber daya manusia.
“Tetapi yang paling penting lagi adalah sinerginya program, satu data yang kuat yang tepat sasaran memberikan program bantuan itu,” katanya.
Apakah program itu tidak tepat sasaran, Adhy pun mengakui program pengentasan kemiskinan belum sempurna, baik itu program kesehatan, pendidikan, lingkungan dan pemberdayaan ekonomi.
“Dan tentu PAD-nya ketiga Kabupaten tersebut juga terbatas,” terangnya.
Berikut 15 daerah kantong kemiskinan di Jawa Timur berdasarkan skoring persentase penduduk miskin dan jumlah penduduk miskin, yaitu :
1. Kabupaten Sampang dengan jumlah penduduk miskin 221.710 jiwa (21,76%)
2. Kabupaten Bangkalan dengan jumlah penduduk miskin 196.660 jiwa (19,35%)
3. Kabupaten Sumenep dengan jumlah penduduk miskin 206.100 jiwa (18,70%)
4. Kabupaten Probolinggo dengan jumlah penduduk miskin 205.020 jiwa (17,19%)
5. Kabupaten Tuban dengan jumlah penduduk miskin 177.250 jiwa (14,91%)
6. Kabupaten Pamekasan dengan jumlah penduduk miskin 126.430 jiwa (13,85%)
7. Kabupaten Bondowoso dengan jumlah penduduk miskin 105.130 jiwa (13,34%)
8. Kabupaten Lamongan dengan jumlah penduduk miskin 149.940 jiwa (12,42%)
9. Kabupaten Bojonegoro dengan jumlah penduduk miskin 153.250 jiwa (12,18%)
10. Kabupaten Situbondo dengan jumlah penduduk miskin 82.620 jiwa (11,90%)
11. Kabupaten Kediri dengan jumlah penduduk miskin 171.180 jiwa (10,72%)
12. Kabupaten Malang dengan jumlah penduduk miskin 251.360 jiwa (9,45%)
13. Kabupaten Jember dengan jumlah penduduk miskin 236.460 jiwa (9,51%)
14. Kabupaten Lumajang dengan jumlah penduduk miskin 93.820 jiwa (8,93%)
15. Kabupaten Pasuruan dengan jumlah penduduk miskin 154.090 jiwa (9,24%). (ari)