Sby, MercuryFM – Koni Jatim nyatakan kesiapannya bila pemerintah menunjuk Jatim sebagai tuan Rumah PON XX/ 2020 bersama dengan Propinsi Papua.
Ini menyusul adanya wacana dari pemerintah pusat untuk mencari propinsi lain guna bersama dengan Propinsi Papua sebagai penyelenggara PON XX/2020 yang rencana akan berlangsung bulan Oktober depan. Salah satunya Provinsi Jatim.
Ketua KONI Jatim Erlangga Satriagung menyebut, pihaknya masih harus menunggu revisi PP 17 tahun 2007 untuk memastikan benar tidaknya PON XX/2020 digelar di dua tempat.
Namun secara teknis pihaknya kata Erlangga siap menyelenggarakan jika memang Jatim ditunjuk sebagai tuan rumah bersama.
“Tapi tidak hanya Jatim, kan ada DKI Jakarta, dan Sumsel yang juga siap secara infrastruktur siap,” kata Erlangga.
Disinggunh soal kesiapan venue bila benar benar ditunjuk, Erlangga menyatakan semua siap dan tidak perlu pembangunan baik terkait venue. Karena semua venue cabor di Jatim ada dan siap.
“Memang hanya beberapa titik venue yang ada membutuhkan renovasi sedikit. Seperti di cabang olahraga boling, balap sepeda. Renovasi ini tiga sampai empat bulan selesai,” pungkasnya.
Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengakui telah mendengar wacana tuan rumah bersama dengan Papua untuk PON XX/2020 mendatang. Namun rencana itu belum secara resmi disampaikan langsung ke Pemprov Jawa Timur.
“Kami mendengar bahwa Pak Menpora (Zainuddin Amali) sudah bertemu dengan Pak Gubernur Papua, Pak Lucas Enembe, dan Pak Lucas Enembe memberi respon yang baik menurut Pak Menpora,” ujar Emil ditemui usai mengikuti rapat Paripurna di Gedung DPRD Jatim, Kamis (23/01/20).
Untuk menggelar PON di dua provinsi perlu revisi di Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2007. Sebab revisi PP ini juga diperlukan seandainya opsi dua tuan rumah di PON XX/2020.
“Tentunya sebuah sejarah baru kalau memang bisa kolaborasi dalam penyelenggaraan PON bersama. Tentu ini akan menambah erat hubungan lintas daerah,” ungkapnya.
Pemprov Jatim, kata Emil, siap menggelar PON jika ditunjuk.
“Jatim harus siap. Tapi amanahnya ini yang harus kami tunggu dari yang berwenang,” pungkas mantan Bupati Trenggalek ini. (ari)