Sby, MercuryFM – Ketua DPRD Jatim Kusnadi menyatakan apresiasinya atas ditunjuknya BEM Nusantara Jatim yang dipercaya menjadi tuan rumah Temu Nasional BEM Nusantara yang akan dilaksanakan 6-11 April 2020 di Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya.
Menurut Kusnadi ini merupakan kebanggaan bagi Jatim dengan dipilihnya Jatim sebagai tuan rumah temu nasional kalangan intelektual muda indonesia.
“Kita bangga dan kita siap membantu menfasilitasi sesuai dengan kewenangan yang dimiliki DPRD Jatim agar target temu nasional bisa berjalan dengan baik,” katanya setelah menerima Pengurus BEM Nusantara Jatim di ruang kerjanya di DPRD Jatim, Rabu (23/01/20).
Kata politisi yang juga ketua DPD PDI Perjuangan Jatim ini, dipilihnya Jatim sebagai tuan rumah temu nasional, melalui proses yang panjang.
“Karena Jatim dianggap memiliki nilai lebih khususnya menyangkut sejarah Nusantara di era Kerajaan Majapahit dan peninggalannya masih terjaga dengan baik hingga saat ini, sehingga akhirnya terpilih menjadi tuan rumah,” jelasnya.
Secara khusus, pihaknya berpesan agar para mahasiswa ikut terlibat dalam pengawasan Perpres No.80/201. Mengingat, apapun yang dilakukan masyarakat jika bergerak bersama-sama dan berseiring dengan tujuan yang sama tentu hasilnya bisa lebih maksimal
“Sekarang ada Perpres No80/2019, marilah semua masyarakat Jatim termasuk mahasiswa ikut terlibat dalam realisasi Perpres tersebut, bentuknya bisa melalui bentuk pengawasan agar kemanfaatannya bisa sesuai dengan harapan masyarakat,” pungkas Kusnadi.
Sementara itu kedatangan BEM Jatim bertemu ketua DPRD Jatim ini sengaja dilakukan untuk minta masukan sekaligus silaturrahim dengan Forkopimda Jatim yang didalamnya Ketua DPRD Jatim.
“Tujuan kami silaturrahim dengan Ketua DPRD Jatim, Kusnadi adalah untuk memberitahukan bahwa BEM Nusantara akan mengadakan Temu Nasional di Jatim. Kebetulan UWK Surabaya ditunjuk sebagai tuan rumah,” ujar Eko Pratama ketua BEM UWK Surabaya dihadapan ketua DPRD Jatim.
Menurut mahasiswa Fakultas Kedokteran UWK ini, dalam acara nanti peserta yang akan menghadiri Temu Nasional BEM Nusantara sebanyak 280 kampus di Indonesia. Namun mengingat eskalasinya meningkat sehingga bisa lebih dari 300 kampus yang akan hadir.
“Setiap kampus biasanya delegasinya sebanyak 3 orang mahasiswa. Namun karena eskalasinya kian meningkat sehingga bisa jadi lebih dari 300 kampus yang akan hadir,” terang Eko Pratama.
Menurut Eko, tema yang diusung BEM Nusantara Jatim dalam temu nasional BEM Nusantara adalah optimalisasi SDM milenial tangguh dalam percepatan globalisasi demi terwujudnya bonus demografi 2020-2030.
UWK Surabaya selaku tuan rumah, lanjut Eko kebetulan memiliki spesialisasi tentang kampus budaya Kemajapahitan.
“Jadi kita juga akan memperkenalkan atau menunjukkan kepada teman-teman senusantara bahwa di Jatim ada kerajaan terbesar yang jaya pada masanya yaitu Kerajaan Majapahit. Diharapkan spirit itu bisa ditarik oleh mahasiswa di era sekarang,” harapnya.
Dalam rangkaian Temu Nasional, pihaknya juga akan mengajak peserta untuk mengunjungi langsung situs-situs bekas kerajaan Majapahit di Trowulan dan makam bapak bangsa Bung Karno di Blitar.
“Selain bicara nilai-nilai milenialisasi nanti juga kita bicara masalah kebangsaanini karena itu pilarnya,” dalih Eko.
Dirinya juga bersyukur, Ketua DPRD Jatim Kusnadi menyambut baik rencana kegiatan BEM Nusantara di Jatim. BEM Nusantara di berbagai daerah dan provinsi memiliki spesifikasi yang berbeda-beda dalam pembahasan temu nasional.
“Kalau BEM Nusantara Surabaya dan Jatim pada umumnya itu fokus di pendidikan anti korupsi. Kemudian Jogyakarta fokus masalah ketenagakerjaan, Jabar masalah HAM dan lain sebagainya. Nantinya semua itu akan dikumpulkan menjadi satu rekomendasi untuk diberikan kepada pemerintah pusat. Mudah-mudahan Presiden Jokowi nanti hadir untuk membuka,” pungkasnya. (ari)