Sby,MercuryFM – Melihat kondisi penyebaran virus Corona (Covid-19) di Jatim, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memutuskan pengunduran masa belajar di rumah bagi siswa SMA/SMK. Semula giat belajar di rumah 16-29 Maret 2020, kini diperpanjang sampai 5 April 2020.
Imbas dari perpanjangan itu, Khofifah juga mengeluarkan kebijakan pengunduran ujian nasional.
“Kami ambil keputusan bahwa proses belajar di rumah bagi siswa didik sampai 5 April 2020. Dengan demikian yang harusnya ujian nasional bagi siswa SMA semula 30 Maret diundur 6 April 2020,” ujar Khofifah, Minggu (22/03/20)
Dijelaskan oleh Khofifah, pertimbangan memperpanjang masa belajar siswa di rumah melihat kondisi jumlah pasien positif Corona atau Covid-19 yang terus melonjak. Tercatat, Jumat 20 Maret 2020 angka positif pasien Covid-19 bertambah enam orang dari sembilan menjadi total 15 orang. Sehari kemudian jumlah pasien melonjak bertambah 11 menjadi 26 orang.
“Dan hari ini kita ketahui data terbaru bertambah 15 menjadi 41 pasien positif Corona,” jelasnya.
Meski aktivitas belajar dilaksanakan dari rumah, namun Khofifah mengingatkan kepada kepala sekolah dan kepala cabang dinas selalu siap. Seandainya sewaktu-waktu kepala dinas pendidikan memanggil mereka untuk rapat mendadak.
“Mereka harus stand by ketika sewaktu-waktu ada rapat kordinasi. Karena tanggal 30 Maret yang seharusnya ujian nasional, tetap mereka harus menyiapkan penyelenggaraan ujian nasional. Sehingga ketika mereka bekerja dari rumah, kita minta mereka stand by ketika sewaktu waktu ada rapat kordinasi,” bebernya.
Khofifah mengimbau masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan dan memaksimalkan langkah pencegahan COVID-19. Ia pun meminta masyarakat tinggal di rumah dan menghindari kerumunan massa.
“Tetap menjaga jarak sosial, melakukan olah raga, tinggal di rumah dan keluar hanya urgent, pola hidup bersih dan sehat, cuci tangan yang baik atau jangan mengundang atau datang ke keramaian dulu. Tempat wisata, hiburan malam, night club, diskotek segera ditutup,” tandasnya.
Mantan menteri sosial itu menyebutkan, telah meminta kepala desa hingga tingkat yang lebih rendah telah dikordinasikan untuk mengajak seluruh pihak menjaga pola hidup sehat.
“Tidak hanya sekadar mencuci tangan, namun juga berolahraga teratur,” pungkasnya. (ari)