Surabaya, MercuryFM – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tengah berikhtiar memilih calon Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam melalui Kongres XXXI di Surabaya, sejak 17 Maret lalu.
Sebagai ormas kemahasiswaan tertua dan terbesar di negara ini, HMI dalam kongresnya yang berlangsung ini diharapkan anggota DPRD Jatim dari Partai Gerindra yang juga alumni HMI Unair Surabaya, Muhammad Fawait, berharap, ketua terpilih hendaknya mempunyai jiwa pejuang dan pantang menyerah.
“Itu adalah syarat mutlak untuk bisa menjadi nahkoda para pemuda dan pemudi Indonesia untuk memajukan negara tercinta,” ujar pria yang karib dengan sebutan Gus Fawait ini, di Surabaya, Minggu (21/3/2021).
Menurut politisi muda yang juga Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) ini menegaskan bahwa, bangsa manapun termasuk Indonesia memperoleh kemerdekaan dan kejayaan tidak luput dari sumbangsih para pemuda dan pemudi.
Untuk itu, lanjutnya, jiwa kritis harus tetap dibangun oleh para pengurus HMI khususnya ketua hasil kongres yang berlangsung di Surabaya
“Saya fikir jika kebijakan pemerintah pro rakyat maka HMI harus kawal. Namun jika sebaliknya, ya adik-adik di HMI harus kritis. Tapi tetap kritik yang membangun sesuai jati diri bangsa kita,” pungkas Fawait.
Hal yang sama juga dikatakan politisi muda Jatim lainya yang berasal dari Partai Golkar, Adam Rusydi. Di mana dirinya berharap, HMI tetap menjadi kawah candradimuka dalam mencetak kader bangsa. Tentunya dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai pengkaderan dan nilai-nilai idealisme.
Kata alumni HMI dari Unesa Surabaya ini, kepengurusan HMI hasil kongres Surabaya ini khususnya ketua terpilih harus tetap bersikap proporsional dalam perjalananannya ke depan, khususnya ketika dekat dengan kekuasaan. Yang terpenting kata politisi yang baru saja dilantik sebagai ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sidoarjo ini, keberpihakan terhadap kepentingan rakyat harus tetap menjadi pegangan dalam aktivitasnya kedepan.
“Saya kira nggak masalah, ketika HMI dekat dengan kekuasaan. Terpenting ada azas proporsionalitas. Kepentingan rakyat harus tetap menjadi nomor satu,” pungkasnya. (ari)