Surabaya, MercuryFM – Ketua DPW PKS Jatim, Irwan Setiawan, secara daring saat melantik pengurus PKS 38 kota/kabupaten, meminta seluruh DPD bisa meningkatkan capaian politik pada pemilu 2024.
“Saya berharap kinerja maksimal harus dilakukan dalam pemilu legislatif 2024 mendatang. Dan saya minta mulai saat ini pasca dilantik semua sudah bergerak untuk memwujudkan target peningkatan suara,” ujar Irwan yang juga melantik Majelis Pertimbangan Daerah atau MPD, Dewan Pengurus Daerah atau DPD dan Dewan Etik Daerah (DED) kota/kabupaten se-Jatim, Senin (22/2/2021).
Dalam sambutannya, Irwan mengingatkan kepada peserta tentang amanat Musyawarah Nasional PKS. Ada dua sasaran utama pemenangan pemilu 2024, yaitu penambahan jumlah anggota dan suara. Jumlah yang suara yang diharapkan adalah 11 kursi di DPR RI, 14 kursi di DPRD Jatim, dan 200 kursi di DPRD Kabupaten atau Kota. Sedangkan terkait dengan penambahan jumlah anggota, Irwan menyampaikan secara spesifik, yakni indikatornya adalah ada 666 DPC aktif, 200.000 anggota dan ada anggota partai yang menjadi kepala daerah.
Irwan menyatakan keyakinannya di depan peserta bahwa target-target itu akan terpenuhi.
“Dalam kepengurusan saat ini, terdiri dari beragam bidang serta beragam kompetensi kepengurusan. 30 persen di antara perempuan dan juga dari milenial. Ini adalah hal penting yang akan jadi modal kita untuk dapat memenuhi target,” katanya.
Kang Irwan sapaan akrab Irwan Setiawan, juga mengingatkan bahwa aspek terpenting dalam pencapaian target itu adalah bagaimana membuat PKS semakin bisa diterima, dipercaya, dan mendapat dukungan luas dari masyarakat.
“Oleh karena itu, kita semua harus mampu membangun kepeloporan dan pembelaan terhadap kepentingan rakyat,” ungkapnya.
Kang Irwan juga meminta pengurus bisa menggerakkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk membangun basis sosial pemilih. Hal ini, kata dia, penting untuk membangun kepercayaan kepada generasi milenial yang mendominasi komposisi penduduk indonesia.
“Jumlahnya 53 persen generasi milenial. Selain itu kita tidak boleh mengabaikan peran peran emak-emak militan, buruh, petani dan nelayan serta pegiat UMKM,” tegasnya.
Guna mendukung hal ini, mantan anggota DPRD Jatim ini meminta seluruh pengurus di daerah untuk memperluas jejaring, termasuk ke kepala-kepala daerah serta pejabat politik dalam rangka melakukan pemberdayaan masyarakat yang menjadi tanggung jawabnya.
“Membangun jejaring dan silaturahim juga harus dilakukan kepada tokoh-tokoh masyarakat, baik para sesepuh maupun para kiai di pondok pesantren. Alhamdulillah saya akhir-akhir ini sudah sempat sowan ke tokoh masyarakat dan para kiai di Probolinggo, Pasuruan, Sampang dan Pamekasan. Insyaallah agenda itu akan terus dilakukan,” pungkasnya dengan nada semangat. (ari)