Surabaya, MercuryFM – Tahun 2021 ini PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) X menargetkan produksi gula sebesar 275.658 ton dengan jumlah tebu digiling sebesar 3,4 juta ton. Sedangkan untuk angka rendemen ditargetkan sebesar 8,03% dengan produktivitas 73,17 ton/Ha. Giling tahun 2021 di PTPN X di awal ada di Pabrik Gula (PG) Ngadiredjo Kediri (20/5/2021).
”Sesuai tagline 10 Bisa, artinya 10 ton hablur per hektare. Itu adalah sasaran kami di PTPN X dan kami bisa merealisasikan seluruh target RKAP kami, tidak hanya untuk gula tetapi juga di tembakau dan anak perusahaan,” kata Direktur PTPN X, Aris Toharisman.
Pabrik Gula (PG) Ngadiredjo menjadi PG pertama milik PTPN X yang mengawali giling di tahun 2021 dan akan segera diikuti oleh kedelapan pabrik gula lainnya. PG Ngadiredjo akan menggiling tebu sebanyak 732.615 ton dengan rendemen 8,25% dan memproduksi gula sebesar 60.538 ton. Rencananya giling PG Ngadiredjo akan berlangsung hingga September 2021.
Untuk komoditas tembakau, tahun 2021 ini Kebun Ajong Gayasan dan Kebun Kertosari Jember berkomitmen untuk memberikan performa terbaik dalam menghasilkan tembakau berkualitas yang sesuai dengan permintaan pasar, salah satunya di sisi komposisi kualitas NW sebesar 30 persen. Menargetkan areal tanam seluas 375.588 Ha dan produksi ekspor total 532.838 Kg, Kebun Ajong Gayasan optimis bisa meraup laba Rp52 miliar.
“Ada peningkatan untuk komoditas tembakau yaitu penambahan luas areal tanam dari sebelumnya 500 hektar menjadi 605 hektar. Ini merupakan wujud kepercayaan dari investor kepada kebun tembakau milik PTPN X,” terang Aris Toharisman, Jumat (21/5/2021).
Direktur Utama Holding Perkebunan, M. Abdul Ghani menyebut, PTPN X telah menunjukkan kinerja terbaiknya di tahun lalu.
”Terbukti dari komoditas tembakau, ada peningkatan di sisi luasan lahan dan juga produktivitas. Pada komoditas gula, PTPN X juga menunjukkan capaian-capaian produksi yang optimal. Saya yakin tahun 2021 ini segala target akan tercapai,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Rionald Silaban mengatakan bahwa, perkebunan merupakan bagian dari denyut ekonomi Indonesia. Oleh karena itu sektor perkebunan merupakan sektor yang penting dimana pemerintah telah mengucurkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp4 triliun.
Rionald menyampaikan apresiasinya kepada PTPN Group khususnya Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) yang telah berupaya keras meyakinkan pemerintah bahwa dana yang telah dikucurkan berhasil.
Ia menambahkan, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional merupakan momentum yang pas dengan hari giling tebu perdana.
”Kami percaya penuh atas implementasi strategi Holding Perkebunan. Kami berharap dana investasi yang dikucurkan pemerintah dapat mendongkrak kinerja Holding Perkebunan dan selaras dengan tujuannya semula, yaitu dapat memulihkan perekonomian nasional dan dapat menjadi perusahaan yang memiliki produktivitas terbaik di industri gula nasional,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini juga dilakukan pembahasan mengenai Dana PEN yang diberikan oleh Kementerian Keuangan RI melalui investasi pemerintah yang dilaksanakan oleh LPEI kepada PTPN X. Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sejumlah Rp 327,629 M dimanfaatkan oleh PTPN X untuk on farm (Rp274,45 M) maupun off farm (Rp53,2 M).
Di PTPN X, dana PEN akan dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk peningkatan kinerja PTPN X khususnya di komoditas gula. Salah satunya untuk perluasan areal (peremajaan tanaman), pembibitan, pembangunan sarana irigasi, menekan down time pabrik dan sebagainya. (dani)