Surabaya, MercuryFM – Peringati Harlah NU DPW PKB Jatim dan sejumlah kiai sepuh NU menggelar istighosah dan doa bersama, dipimpin langsung Abdul Halim Iskandar, Ketua DPW PKB Jatim yang juga Menteri Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi Kabinet Indonesia Maju. Acara tersebut dihelat di Gedung Graha Gus Dur, Sabtu (20/2/2021).
Dikatakan Halim Iskandar, menjelang peringatan seabad, NU harus menjadi titik balik menuju pengembangan organisasi yang lebih baik. Kemandirian NU harus menjadi gerakan bersama kader-kader NU baik struktur maupun non struktur, termasuk kader NU yang berkhidmat melalui partai politik.
“Istighosah kali ini kita hadiahkan doa pada para muassis NU sembari ngalap barokah mengambil perjuangan muassis NU untuk keselamatan bangsa dari berbagai bencana,” ujarnya.
Kata Halim, istighosah ini juga digelar serentak di kantor DPC PKB se jawa timur serta masyarakat umum secara daring.
Sedangkan di lokasi acara diikuti langsung oleh sejumlah anggota fraksi DPR RI dapil Jatim dan DPRD provinsi. Termasuk Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar dan Wakil Ketua Umum, Jazilul Fawaid.
Dalam kesempatan itu pula, KH. Anwar Iskandar yang hadir dan memberikan tausiyah terkait garis perjuangan NU dan PKB di masa kini mengatakan, PKB sudah diberikan modal sosial yang cukup besar yaitu para muassis PKB yang merupakan masyayikh besar sebagai pemangku ponpes-ponpes yang besar.
“Sehingga bagaimana bisanya PKB merawat dengan sering bersilaturrahmi dan memperjuangkan dalam bentuk kebijakan-kebijakan yang bisa dirasakan manfaatnya bagi ummat utamanya ponpes, sekolah-sekolah ma’arif dan NU,” terang Kiai Anwar Iskandar.
Sedangkan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, menyoal tantangan politik khususnya PKB. Sebab saat ini katanya, masyarakat sudah mengarah pada pemikiran pragmatis.
“Dimana politik uang menjadi pilihan sehingga menyebabkan kader PKB kalah bersaing dengan politisi lain yang berduit,” ujar politisi yang kini mulai populer dengan sebutan Gus AMI ini.
Untuk menjawab tantangan yang berat itu, Muhaimin menyebutkan ada tiga solusi. Pertama adalah perbaikan pendidikan kader dan masyarakat. Kedua, kekompakan dan kebersamaan semua warga NU bersama PKB. Dan yang ketiga adalah politisi PKB harus lebih handal dan cerdas di tengah pertempuran politik.
”Soliditas dan kebersamaan bisa menopang dan melawan pragmatisme politik yang berkembang saat ini”, kata Wakil Ketua DPR RI itu.
Sementara itu, Anik Maslachah, Sekretaris DPW PKB Jatim mengatakan, ada beberapa agenda dalam memperingati Harlah NU tahun ini. Selain istighosah juga diadakan lomba video kreatif bertajuk “Desa Bangkit”.
“Melalui lomba ini diharapkan menemukan best practictice dalam menguatkan kapasitas sosial dan perekonomian masyarakat desa, sekaligus ajang promosi bagi desa yang mampu mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki, seiring munculnya banyak desa wisata sebagai salah satu langkah solutif dalam melakukan recovery ekonomi akibat pandemi,” papar Anik.
Dalam kegiatan ini selain KH. Anwar Iskandar, juga hadir pula KH. Miftachul Akhyar (Rois ‘Aam PBNU), KH. Iskandar Manshur (Rois Syuriah PWNU Jatim), KH. Marzuki Mustamar (Ketua PWNU Jatim), KH. Syafruddin Syarif (Katib Syuriah PWNU Jatim), KH. Abdus Salam Shohib (Wakil Ketua PWNU Jatim) dan Prof. Dr. Ahmad Muzakki (Sekretaris PWNU Jatim). (ari)