Sby, MercuryFM – Jawab keresahan masyarakat terkait telur di Jatim yang dikabarkan mengandung zat dioxin pasca hasil penelitian, salah satunya lembaga International Pollutans Elimination Network (IPEN), di Tropodo, Krian, Sidoarjo, DPW Perempuan Bangsa Jatim gelar aksi makan telur bersama.
“Gerakan makan telur bareng untuk membuktikan bahwa Jawa Timur aman makan telur. Masyarakat jangan sampai mudah terprovokasi dengan isu yang tidak jelas sumbernya,” kata Ketua DPW Perempuan Bangsa Jatim Anik Maslachah, Rabu (20/11/19).
Menurut wanita yang akan dilantik sebagai Wakil ketua DPRD Jatim ini, telur mengandung dioksin hanyalah politisasi ekonomi dengan sasaran UKM dan peternak maupun usaha tahu, agar UKM yang notabene penyumbang PDRB terbesar di Jatim tumbang.
“Karena dari sidak kami ke bawah, di Tropododo Krian tidak ada peternak ayam, yang ada adalah peternak bebek, itupun daging bukan petelur,” tegas Anik.
Meski demikian, Anik mengaku setuju agar pemerintah segera menuntaskan permasalahan sampah plastik, yang ada di Desa Bangun mojokerto dan Tropodo Krian. Harus segera diambil solusi, antara lain pemerintah melakukan uji laboratorium sampah.
“Jika benar mengandung B3, maka pabrik mereview bahan baku impor. Sampah tidak boleh lagi dibuang apalagi dijual ke masyarakat, dan harus dibuang ke Cileungsi,” urainya.
Selain itu, lanjut dia, pemerintah harus memberikan pendampingan dan bantuan alternatif bahan bakar pengrajin tahu yang murah dan kompetitif.
Sementara itu dalam acara yang digelar di halaman Graha PKB Jatim jl Gayungsari. Para aktivis DPW Perempuan PKB Jatim bersama masyarakat sekitar memakan telur bersama sama.
Dalam canda tawa mereka tanpa ada keraguan memakan telur telur yang telah disediakan. Mereka seolah ingin membuktikan ke masyarakat bahwa telur produksi peternak Jatim aman dan mengajak masyarakat untuk tidak ragu ragu dalam mengkonumsi telur.(ari)