Surabaya, MercuryFM – Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) DPR RI mendorong agar pemerintah untuk segera memberikan anugerah gelar Pahlawan Nasional kepada Syaikhona Kholil. Ini tampak dengan digelarnya seminar nasional untuk pengusulan dan memperjuangkan pemberian gelar Pahlawan Nasional Syaikhona Kholil, di Surabaya, Sabtu (20/3/2021).
Beberapa pembicara hadir dalam acara yang berlangsung tersebut. Diantara Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Abdul A’la, Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel dan salah satu Wakil Ketua DPP Partai NasDem yang juga anggota DPR RI, Hasan Aminuddin serta beberapa pembicara lainnya yang dihadirkan secara daring, termasuk beberapa keluarga dari Syaikhona Kholil.
Hasan Aminudin, mengatakan sebenarnya kegiatan ini merupakan tindak lanjut tahun 2010. Saat itu dirinya mengantarkan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh ziarah ke makam Syaikhona Kholil di Bangkalan, Madura.
“Usai ziarah beliau (Surya Paloh) berpesan agar Syakhona Kholil diangkat sebagai Pahlawan Nasional. Perjalanan waktu ormas menjadi partai politik dan saat ini banyak yang menjadi perwakilan anggota DPR/MPR, kita ingatkan kembali apa yang menjadi keinginan beliau,” katanya usai kegiatan.
Hasan mengatakan, bila dilihat perjuangan Syaikhona Kholil, sebenarnya tidak perlu mengemis untuk gelar pahlawan kepada pemerintah.
“NasDem mengingatkan kepada pemerintah agar supaya memberikan gelar pahlawan kepada Syaikhona Kholil, karena guru dari banyak pahlawan dan waliyullah di negeri ini,” terangnya.
NasDem katanya, mentargetkan penghargaan itu diberikan tahun ini tepatnya bulan Agustus. Pasalnya rencana tersebut telah dilakukan sejak lama dan melalui kajian yang intens.
“Karena jasa Syaikhona Kholil cukup besar bagi bangsa Indonesia. Salah satu kontribusi beliau adalah prinsip hubbul wathon minal iman, cinta tanah air bagian dari iman itu tulisan tangan beliau,” paparnya.
Menurut Hasan yang juga bidang Ketua Bidang Agama dan Masyarakat Adat DPP Partai NasDem ini mengatakan semestinya negara berkewajiban memberikan gelar kepada warga yang banyak menanam kebaikan terhadap sejarah di negeri ini.
“Syaikhona Kholil memberikan kontribusi yang banyak terhadap negara,” pungkasnya.
Sementara itu Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Abdul A’la mengatakan sebagai salah satu tim kajian akademik, penetapan Syaikhona Kholil sebagai Pahlawan Nasional tidak memiliki alasan untuk ditunda.
Menurutnya pengusulan sebagai Pahlawan Nasional itu mengingat jasa ulama asal Bangkalan itu yang turut memberi peran dalam bidang pendidikan, menciptakan pemimpin yang berkontribusi pada keagamaan maupun kenegaraan seperti pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari.
Riset secara akademis, historis, maupun kebudayaan menurutnya telah dilakukan, bahkan Partai NasDem juga sudah berkirim surat kepada kedutaan besar Indonesia di negara Belanda untuk meminta salinan sejarah yang terdokumentasi di sana.
“Keniscayaan penundaan Syaikhona Kholil sebagai Pahlawan Nasional. Sudah tidak ada lagi alasan untuk ditunda,” pungkasnya.
Usulan terhadap Syaikhona Kholil, untuk segera dianugerahkan Pahlawan Nasional, cukup beralasan. Sebab sampai saat ini, sudah ada 9 Tokoh NU yang mendapatkan gelar pahlawan. Mereka semua adalah murid Syaikhona Kholil.
Sembilan tokoh NU yang sudah mendapatkan gelar Pahlawan Nasional yakni, KH. Hasyim Asyari, KH. Abdul Wahid Hasyim, KH. Zainul Arifin, KH. Zainal Musthafa, KH. Idham Chalid, KH. Abdul Wahab Chasbullah, KH. As’ad Syamsul Arifin, KH. Syam’un, dan KH. Masykur. (ari)