Surabaya, MercuryFM – Hadir di Gedung Ombudsman Perwakilan Jawa Timur, Jumat (19/3/2021), General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Nyoman S. Astawa didampingi Senior Manager General Affairs, A Rasyid Naja, Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surabaya Selatan, Muhammad Rizlani dan Manager Komunikasi, Fenny Nurhayati, bertemu Kepala Ombudsman Perwakilan Jatim, Agus Muttaqin beserta jajaran membahas seputar permasalahan penggunaan tenaga listrik dan skema penyaluran stimulus listrik periode April hingga Juni 2021.
“Kehadiran kami kali ini untuk mensosialisasikan keputusan pemerintah skema penyaluran stimulus listrik terbaru yang dimulai per April hingga Juni 2021 mendatang. Hal ini kami lakukan sebagai langkah mitigasi, menghadapi kemungkinan munculnya keresahan dari masyarakat yang selama ini memperoleh stimulus listrik.” jelas Nyoman dalam keterangan resminya, Sabtu (20/3/2021).
Seperti yang diinformasikan oleh Kementerian ESDM, bahwa stimulus Covid-19 tetap diberikan oleh Pemerintah dan disalurkan oleh PLN. Namun, untuk periode April hingga Juni 2021, skema yang diberikan berbeda dari yang sebelumnya. Pelanggan dengan daya 450 VA baik rumah tangga, bisnis dan industri akan memperoleh stimulus berupa diskon sebesar 50 persen dan pelanggan rumah tangga daya 900VA bersubsidi akan memperoleh diskon sebesar 25 persen untuk pembayaran tagihan listrik paskabayar maupun pembelian token prabayar yang akan diterima pada saat melakukan pembelian token. Pembebasan penerapan ketentuan rekening minimum juga tetap diperpanjang dengan besaran diskon tarif 50 persen untuk pelanggan sosial, bisnis dan industri daya 1.300 VA ke atas serta pelanggan layanan khusus. Selain itu, pembebasan biaya beban atau abonemen juga diberikan sebesar 50 persen untuk pelanggan sosial daya 220 VA, 450 VA dan 900 VA, serta pelanggan bisnis dan industri daya 900 VA.
“Kami akan terus berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait informasi ini. Selain dengan menjelaskan kepada stakeholder yang ada di wilayah kerja kami, menyebarkan melalui media massa dan media sosial, petugas baca meter juga akan membawa surat pemberitahuan door to door kepada pelanggan yang selama ini terjaring mendapatkan stimulus Covid-19 sembari melaksanakan jadwal catat meter. Harapannya masyarakat dapat memahami dan bisa menerima adanya perubahan ini.” ungkap Nyoman.
Menanggapi hal tersebut, Agus Muttaqin menyebutkan bahwa selama tahun 2020 kemarin, hampir tidak ditemukan pengaduan terkait penyaluran stimulus listrik ini. Namun, tidak menutup kemungkinan, adanya perubahan skema akan memunculkan pengaduan-pengaduan baru dari masyarakat jika tidak diantisipasi sebelumnya.
“Kami berterimakasih jajaran PLN UID Jawa Timur telah mensosialisasikan terkait penyaluran stimulus ini kepada kami. Untuk selanjutnya, kami akan mensosialisasikan informasi ini kepada masyarakat sekaligus mengawal jalannya penyaluran stimulus ini. Apabila muncul pengaduan-pengaduan dari masyarakat, maka tentunya akan ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur yang ada.” tanggapnya.
Di akhir pertemuan, Nyoman memperkenalkan aplikasi terbaru dari PLN yakni PLN Mobile kepada Agus dan jajaran. Ia menyebutkan, aplikasi ini dihadirkan untuk pelanggan agar pelayanan semakin cepat dan mudah melalui digitalisasi. Apresiasi positif tentang PLN Mobile ditunjukkan oleh pihak Ombudsman sebagai lembaga negara yang mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik. (dani)