Surabaya, MercuryFM – Menutup penyelenggaraan Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Nasioanal, PT PJB menggelar seremoni penganugerahan penghargaan yang diikuti oleh seluruh unit pembangkit PJB sekaligus meresmikan aplikasi fire risk assessment berbasis web yang bernama FIRST. Acara yang digelar pada Kamis (18/2) ini dihadiri oleh Ghazmahadi, Direktur Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja Republik Indonesia dan Komang Parmita, Executive Vice President HSSE PT PLN Persero.
Bulan K3 Nasional yang diperingati setiap 12 Januari menjadi kesempatan bagi PT. PJB untuk meningkatkan semangat insan PT PJB untuk bangkit bersama menghadapi tantangan pandemi Covid-19, tanpa mengesampingkan terwujudnya zero accident di seluruh unit pembangkit.
Salah satu peran penting terwujudnya hal ini adalah kontribusi pimpinan untuk melakukan pengawasan pada pegawai dan tenaga alih daya dan memastikan tersedianya sarana protokol kesehatan yang mencukupi di lingkungan kerja, serta sebagai pengambil keputusan untuk selalu mengacu pada keselamatan dan kesehatan kerja. Sedangkan tema yang diusung kali ini “Safety Leadership Sebagai Prinsip Dalam Bekerja Guna Memperkokoh Safety Culture dan Resilience (Ketahanan) untuk mencapai Zero Accident di PT. PJB”.
Pada acara yang dilaksanakan secara daring Zoom ini juga sebagai momentum untuk merilis aplikasi bernama FIRST. Aplikasi fire risk assessment berbasis web dan android ini didedikasikan untuk membantu personil yang ditunjuk dalam melakukan assessment keselamatan kebakaran di pembangkit listrik. Pekerjaan ini meliputi pengumpulan data, analisis, serta pelaporan.
Aplikasi ini mengadopsi kerangka manajemen risiko berbasis ISO 33001 serta panduan teknis standart NFPA 551, FMDS, SNI, PJB Fire Protection Standart Guideline dan SPLN. FIRST juga menyajikan informasi yang terstruktur menyeluruh untuk pengampu kebijakan aset serta top management dalam wujud dashboard yang interaktif dan real time.
Tujuan dari dirilisnya aplikasi ini dilatarberlakangi karena PT. PJB sebelumnya belum memiliki form outlining/monitoring system untuk memantau kondisi fire safety di setiap unit pembangkit dan tidak ada perangkat lunak yang dapat memantau kesesuaian fire safety yang terpasang di unit pembangkit. Oleh karena itu, dengan adanya aplikasi sistem tata kelola risiko kebakaran yang handal, tingkat risiko dapat termonitor sehingga dapat meminimalisir risiko kebakaran.
Pada kesempatan ini, Direktur Operasi 1 PT. PJB, Sugiyanto, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh unit beserta anak perusahaan yang telah berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan di bulan K3 tahun 2021, sehingga dapat terlaksana sukses di tengah pandemi Covid-19.
“Sistem dan standard K3 yang bagus sekalipun tanpa didasari disiplin eksekusi, maka tidak akan efektif untuk pecegahan terjadinya kecelakaan kerja. Alhamdulillah transformasi K3 di PT Pembangkitan Jawa Bali bisa terjadi karena seluruh bidang dan para leader bersinergi dalam format safety leadership,” ujar Sugiyanto.
Di tengah pandemi Covid-19, PT. PJB menyelenggarakan bulan K3 yang disambut antusias oleh karyawan di seluruh unit pembangkitnya.
Sekedar diketahui, rangkaian lomba bulan K3 antara lain lomba Emergency Response Preparedness, lomba Tata Graha 5S, apresiasi Implementasi Izat, lomba video kreatif, lomba Safety Creative Paperfety Quiz dan lain-lain.
Seluruh lomba tersebut dilakukan secara virtual karena kondisi pandemi Covid-19 guna mengantisipasi penyebaran covid di lingkungan PT. Pembangkitan Jawa Bali serta anak perusahaannya. (dani)