Sby, MercuryFM – Setelah tertunda akibat pandemi Covid-19, akhirnya seluruh jajaran pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur periode 2019-2024 resmi dilantik oleh Kadin Indonesia pada Jumat (20/11/2020) di Graha Kadin Jatim Surabaya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roslani, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Pemberdayaan Daerah Anindya N. Bakrie, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Konstruksi dan Infrastruktur Erwin Aksa, Wakil Ketua Umum Bidang Industri Pangan Strategis Kadin Indonesia Juan permata serta seluruh Forkopimda Jatim.
Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan bahwa kehadiran Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim serta seluruh stakeholder Jawa Timur dalam pelantikan kali ini menjadi simbol kerjasama yang baik antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan dunia usaha Jawa Timur.
“Terimakasih atas segala upaya Ibu Gubernur selama ini, yang telah banyak memberikan kesempatan kepada dunia usaha, sehingga sangat terasa bahwa Jatim selalu dalam iklim yang kondusif terlebih lagi dalam kondisi pandemi ini yang sangat memerlukan dukungan Ibu Gubernur,” ujar Adik.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa recovery ekonomi harus dilakukan oleh seluruh elemen bangsa. Berbagai upaya harus dilakukan untuk menyemarakkan pasar domestik di semua sektor dan di semua komoditi baik didalam wilayah Jawa Timur maupun antar pulau di Indonesia sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ada empat program prioritas Kadin Jatim yang telah dan akan terus dilakukan melalui sinergitas dengan Pemerintah Provinsi Jatim. Program pertama adalah peningkatan kinerja perdagangan. “Ekspor komoditi dan barang-barang fabrikan antar propinsi dan antar pulau, khususnya untuk Indonesia bagian Timur akan terus ditingkatkan. Peran aktif B2B antar pulau dan antar provinsi yang sangat bernilai bagi pengusaha Jawa Timur,” katanya.
Program prioritas kedua adalah peningkatan kinerja Pariwisata Jatim. Untuk merealisasikannya, Kadin Jatim telah menjalin kerjasama dengan Badan Pengembangan Pariwisata Daerah Jatim untuk mewujudkan agenda tahunan Jatim Travel Mart, meningkatkan industri pariwisata, meningkatkan kunjungan dan hunian yang menurun drastis selama pandemi. “Ini akan terus ditingkatkan agar Pariwisata Jawa Timur dapat segera pulih, sehingga ekonomi kreatif dan UMKM lebih dapat berkembang serta memiliki jaringan usaha yang semakin kuat,” terang Adik.
Program ketiga adalah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Bersama BKSP Jatim (Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi), membangun dan mengembangkan Lembaga Sertifikasi Profesi sebagai peran serta kompetensi SDM maupun UMKM dalam persaingan bebas, dan sekaligus mengembangkan peran KADIN Institute sebagai TUK (Tempat Uji Kompetensi).
Dan program prioritas ke-empat adalah peningkatan investasi. Kadin Jatim sebagai salah satu pintu masuk investasi di Jatim dengan pengembangan kawasan industri yang di minati investor dari berbagai negara, menerima kunjungan delegasi pengusaha Luar Negeri dengan jejaring Kadin (chambers of commers and Industry).
“Saya sangat mengharapkan Ibu Gubernur Jawa Timur bersama pelaku usaha se Jawa Timur agar tidak jemu untuk tetap bersinergi, tetap bergandengan tangan dan tetap berkomitmen berjuang bersama menghadapi semua perkembangan yang terjadi dan yang akan terjadi. Walaupun saat ini pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur relatif masih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional, kiranya masih diperlukan langkah-langkah strategis yang harus dikembangkan melalui jurus-jurus yang lebih berpihak kepada dunia usaha dan disertai regulasi-regulasi yang lebih pro bisnis,” tegasnya.
Gayung bersambut, Khofifah mengamini keinginan Kadin Jatim untuk memperkuat jalinan sinergi dengan pemprov Jatim. Ia menandaskan bahwa saat ini Pemprov Jatim membutuhkan suntikan energi dari seluruh elemen.
“Sinergitas, kolaborasi, konektivitas adalah password kita dalam bekerja. Kadin bisa maksimal bekerja jika berkolaborasi, berkoneksi dengan seluruh stakeholder di Jatim. Hari ini kita membutuhkan kerja ekstra ordinary, kalau kerja-kerja ekstra ordirary ini ketika dikerjakan bersama-sama, maka tidak akan terasa lelah, tidak akan terasa berat. Banyak pikiran yang inovatif dan kreatifitas akan berikan penguatan untuk bisa bekerja lebih cepat dan lebih terukur capaiannya,” tegas Khofifah.
Khofifah juga mengingatkan bahwa transformasi digital yang hari ini menjadi keniscayaan juga harus diikuti oleh profesionalisme Sumber Daya Manusia. “Maka kadin Institute akan jadi bagian dari penguatan itu. Transportasi digital diikuti oleh profesionalisme SDM,” tekannya.(Dani)