Sby,MercuryFM – Penerapan status Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk Kota Surabaya memang harus dilakukan. Jumlah pasien positif Corona (Covid- 19) terus menunjukkan kenaikan setiap hari. Update hari ini, Minggu (19/04/20) terhadap penyebaran virus Corona, kembali tambahan pasien Covid di Surabaya cukup tinggi.
Berdasarkan update data sebaran Covid-19 yang dirilis Satgas Covid-19 Jatim, kasus baru yang terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 33 kasus. Surabaya tertinggi yakni 29 orang terkonversi positif Covid- 19. Sedangkan lainnya ada di Sidoarjo, Lamongan, Kabupaten Malang dan Nganjuk masing masing 1 pasien positif.
“Hari ini yang terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 33 orang, sehingga totalnya menjadi 588 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 434 orang masih dirawat, 98 orang sembuh dan 56 orang yang meninggal dunia,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (19/04/20) malam.
“Untuk hari ini Surabaya kembali perlu keseriusan masyarakatnya untuk bersama sama memutus mata rantai penyebaran virus ini. Sebab Surabaya hari ini tambahan pasien positif kembali tinggi 29 orang,” lanjut Ketua Muslimat NU ini.
Sementara itu untuk pasien yang terkonversi negatif atau sembuh hari ini kata Khofifah, tidak ada. Sehingga data akumulasinya tetap seperti kemarin yakni 98 orang atau setara 17,66 %.
“Kita juga berduka karena pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia hari ini ada 2 orang asal Surabaya, sehingga total yang meninggal menjadi 56 orang atau setara 9,52 %,” ungkapnya.
Sedangkan untuk kasus PDP (Pasien Dalam Pengawasan), lanjut Khofifah bertambah 93 kasus, sehingga totalnya menjadi 2031 kasus.” Dari jumlah tersebut sebanyak 1.134 orang masih diawasi, lalu 751 orang sudah tidak diawasi dan 146 orang meninggal dunia,” katanya.
Kemudian untuk kasus ODP (Orang Dalam Pemantauan) bertambah 321 kasus, sehingga totalnya menjadi 16.528 kasus.
“Dari jumlah tersebut, sebanyak 6.989 orang masih dipantau, kemudian 9.505 orang sudah tidak dipantau karena tidak ada gejala klinis dan 34 orang lainnya meninggal dunia,” pungkas mantan Menteri Sosial ini. (ari)