Surabaya, MercuryFM – Ketua fraksi Gerindra DPRD Jawa Timur Muhammad Fawait yang maju lagi sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Jatim Daerah Pemilihan Jember-Lumajang, kembali di pastikan akan menjadi anggota DPRD Jatim hasil Pemilu 2024.
Dari data intern Partai Gerindra, Pria yang juga Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) ini, dipastikan mendapatkan suara yang signifikan yakni sebanyak 205 ribu suara dan di pastikan akan mendapatkan kursi di DPRD Jatim.
Pria yang akrab dipanggil gus Fawait tersebut telah mengantongi suara untuk dapil Jember dan Lumajang. Saat dikonfirmasi, Minggu (18/2/2024), Gus Fawait sapaan akrabnya ketika di konfirmasi mengklaim bahwa suara yang diraihnya saat ini merupakan perolehan suara caleg terbesar tertinggi di Jawa Timur untuk ukuran tingkat propinsi.
“Untuk sampai saat ini, suara saya sudah mencapai 205 ribu suara sehingga bisa dikata saat ini untuk perolehan suara terbesar untuk ukuran caleg tingkat propinsi di Jawa Timur,” klaimnya. Gus Fawait mengatakan bahwa perolehan suara yang diraihnya 205 ribu tersebut akan terus bertambah sampai akhir penghitungan manual yang dilakukan oleh KPU.
“Saya optimis akan terus naik suara saya dan akan terus bertambah,” jelasnya. Dalam kesempatan yang sama, gus Fawait mengucapkan terima kasih kepada masyarakat khususnya masyarakat Jember dan Lumajang yang telah memberikan amanah dan memilih bagi dirinya untuk terpilih lagi di kursi DPRD Jawa Timur.
“Saya akan terus memperjuangkan aspirasi rakyat terutama pemilih di Jember dan Lumajang. Ini merupakan amanah buat saya yang harus dijalankan,” ucapnya. Sekedar diketahui Muhammad Fawait adalah ketua fraksi partai Gerindra DPRD Jawa Timur dimana periode saat ini (2019-2024). Selama ini juga dikenal sebagai presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN).
Pria asli Jember ini pernah menjabat sebagai ketua komisi C DPRD Jawa Timur dan anggota kelengkapan badan di DPRD Jawa Timur. Gus Fawait sapaan akrabnya juga pernah menyabet sebagai anggota DPRD Jawa Timur sebagai anggota DPRD Jawa Timur termuda pada saat dirinya pertama kali duduk di kursi legislatif tersebut. (ari)