Surabaya, MercuryFM – Langkah pemerintah dengam meluncurkan Gerakan Agen Pos di 1.000 pondok pesantren di berbagai daerah di Indonesia termasuk di Jawa Timur, mendapat apresiasi dari Anggota DPRD Jawa Timur, Ahmad Iwan Zunaih.
Politisi yang akrab disapa Gus Iwan ini menyatakan, agar pesantren menyiapkan tempat dan SDM untuk membuka Kantor Pos di lingkungan pesantren.
“Di mana yang berfungsi sebagai sub kantor dari PT. Pos Indonesia dengan pesantren mendapatkan fee dari setiap transaksi yang ada,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu (19/5/2021).
Menurut Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur ini, secara bisnis dan profit finansial tidak terlalu signifikan menguntungkan PT. Pos Indonesia. Tapi kata Gus Iwan, pesantren juga sedikit banyak akan mendapatkan keuntungan, minimal memberikan pembelajaran atau pengalaman untuk mengelola suatu unit usaha serta menjalin kemitraan dengan pihak lain.
“Di samping itu juga pesantren akan bisa jadi society centre, karena masyarakat juga akan bisa memanfaatkan jasa tersebut. Sehingga secara sosial bisa menjadikan pesantren semakin eksis di mata masyarakat,” terang Gus Iwan yang juga tokoh muda dari wilayah Pantura ini.
Selain itu, lanjut pria yang juga rektor Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) ini, pesantren juga terfasilitasi agar tidak jauh-jauh bila santri atau insan pesantren lainnya ingin mengirim atau menerima kiriman.
“Ini sangat membantu sekali bagi pesantren ke depannya,” pungkasnya.
Seperti diketahui Pemerintah melalui salah satu BUMN-nya, PT. Pos Indonesia (Persero) meluncurkan terobosan baru dalam mengeksekusi ragam bisnis yang semakin ketat di dunia digital saat ini. Dan Jatim menjadi target utamanya, mengingat provinsi ini juga memiliki jumlah terbesar pesantren di Indonesia bahkan se-Asia Tenggara. (ari)