Sby,MercuryFM – Menyikapi keberadaan pabrik tahu di kawasan Tropodo Krian Sidoarjo yang menggunakan bahan sampah kertas bercampur plastik untuk bahan produksi, yang cukup berbahaya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberi empat model konversi untuk diambil pabrik tahu tersebut.
Menurut Khofifah empat model konversi ini di berikan agar keberadaan pabrik tahu yang merupakan Industri Kecil Menengah (IKM) di kawasan Tropodo ini tidak mati.
“Opsi yang kita tawarkan ini dapat mengganti bahan bakar sampah kertas bercampur plastik tersebut yang lebih murah dan ramah lingkungan,” ungkapnya disela menghadiri peringatan hari pangan sedunia ke 39 yang diselenggarakan Pemprov Jatim di Jatim Expo, Selasa (19/11/19).
Khofifah menyebut alternatif pertama adalah bahan bakar dari wood pellet (serbuk kayu). Dirinya menyakini opsi ini dapat dibeli dengan harga murah dan ramah lingkungan.
“Paling memungkinkan karena paling terjangkau yaitu wood pellet, menurut hitungan Pak Bupati Sidoarjo (Saiful illah),” paparnya.
Selain itu, kata Ketua Umum Muslimat NU ini, konversi juga dapat menggunakan gas milik PGN. Alternatif ini sudah dikomunikasikan oleh Bupati Sidoarjo agar jaringan pipa gas diperpanjang hingga Tropodo.
“Sementara yang ketiga adalah dengan Compressed Natural Gas (CNG). Serta yang ke empat dengan memakai LPG. Maka, agar tidak memberatkan pelaku IKM, saya melobi Pertamina agar memberi harga khusus untuk LPG pabrik tahu,” terangnya.
Dijelaskan oleh Khofifah, Pemprov Jatim berkomitmen untuk memberi bimbingan kepada pelaku IKM agar ikut menjaga lingkungan. Penggunaan bahan bakar plastik dilarang karena sangat membahayakan kesehatan dan lingkungan.
“Kita ingin memediasi para IKM agar mau mengonversi bahan bakarnya yang selama ini dari plastik,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya hasil penelitian International Pollutans Elimination Network (IPEN) yang release oleh New York Times menyebutkan pabrik tahu di kawasan Tropodo Sidoarjo menggunakan sampah kertas yang bercampur plastik untuk bahan bakar produksi tahu.
Penggunaan bahan bakar tersebut dapat menimbulkan konsekuensi racun yang ini sangat berbahaya apalagi hasil limbah pabrik tahu ini di gunakan untuk bahan makanan ternak ayam yang ini akan berbahaya bagi telur yang dihasilkan bila dikonsumsi oleh manusia. (ari)