Sby,MercuryFM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim kembali mendapatkan penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur pada Tahun Anggaran 2019. Pemberian penghargaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dilakukan dalam rapat Paripurna DPRD Jatim, Kamis (18/06/20).
Kepala Perwakilan BPK Jawa Timur, Joko Agus Setyono memberikan selamat kepada Pemprov Jatim atas capaian itu.
“Kami sampaikan selamat kepada Provinsi Jatim yang bisa mempertahankan opini WTP,” ujar Agus di Gedung DPRD Jatim, Kamis 18 Juni 2020.
Namun, kata Agus, BPK memberikan tiga catatan yang harus segera diperbaiki Pemprov Jatim atas laporan keuangan tahunan tersebut. Pertama dana hibah. Ini memang perlu ada perbaikan terutama masalah mekanisme pemberiannya.
Ia menilai, ada beberapa laporan tentang penyaluran dana hibah ke masyarakat yang belum tercatat dengan baik. Padahal tiap anggaran hibah yang dikucurkan ke masyarakat harus disampaikan kepada pemerintah daerah dan mendapat pengesahan dari bendahara umum.
“Ada yang sudah dicatat, tapi ada sebagian juga yang belum dicatat,” tegasnya.
Selain dana hibah, yang juga menjadi catatan BPK lainnya adalah soal dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Menurutnya masih banyak pelaporan yang belum sempurna.
“Sebenarnya pencairan dana BOS itu kan langsung ke sekolahannya. Nah ini ada mereka yang tidak melaporkan ke provinsi, sehingga masih ada selisih antara yang sudah digunakan dengan yang dilaporkan,” bebernya.
Agus menyarankan agar ke depan Pemprov Jawa Timur memberikan sosialisasi yang lebih intensif lagi terkait pelaporan dana BOS ke sekolah. Dengan begitu diharapkan tata kelola dana ini bisa lebih maksimal lagi.
“Ini harus menjadi perhatian pemprov sehingga catatan yang ada dalam pemberian penghargaan ini bisa menjadi perhatian untuk di tindak lanjuti,” pungkasnya.
Sementara itu Ketua DPRD Jatim Kusnadi memberikan apresiasi terhadap keberhasilan kembali Pemprov Jatim mendapatkan penilaian WTP dari BPK untuk APBD Jatim tahun anggaran 2019.
“Ini sebuah prestasi yang perlu di pertahankan. Kedepan siapapun pemimpinnya di Jatim harus tetap mempertahankan WTP ini. Sehingga tidak hanya 9 tapi bisa lebih dan seterusnya untuk Jatim,” ujar Kusnadi, Kamis (18/06/20).
Ini perlu dipertahankan karena penilaian WTP oleh BPK adalah penilaian yang terukur yang bisa dikatakan prestasi yang baik untuk sebuah anggaran yang dikelola pemerintah daerah.
“Tapi ini belum bisa dikatakan sempurna sebab masih ada beberapa catatan yang ini harus dilakukan perbaikan baik oleh pihak eksekutif maupun kita yang ada di DPRD Jatim,” ungkapnya.
Terkait catatan yang dikatakan BPK pria yang juga ketua DPD PDI Perjuangan Jatim ini mengatakan, kata Kusnadi pihaknya bersama anggota DPRD Jatim akan segera menindaklanjuti dalam waktu 60 hari kedepan untuk melakukan perbaikan terkait catatan yang dimaksudkan oleh BPK.
“Sebenarnya catatan catatan yang di berikan oleh BPK bukan hal yang krusial. Itu sesuatu yang baru dalam administrasi pelaporan sehingga perlu penyempurnaan. Baik itu catatan untuk bansos maupun BOS,” pungkasnya.
Sedangkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan ucapan terima kasih kepada BPK RI dan juga seluruh aparatur sipil negara (ASN) Provinsi Jatim terkiat prestasi WTP ini oleh BPK.
Menurutnya, keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras dan komitmen seluruh ASN Pemprov Jatim dalam mengawal pelaksanaan seluruh program pembangunan.
“Kami berharap predikat yang diterima ini dapat menambah semangat seluruh jajaran Pemprov untuk bekerja dan melayani masyarakat lebih baik lagi. Ini menjadi pelecut kami untuk terus meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan Provinsi Jatim. Tidak hanya efektif, tapi juga efisien, akuntable, dan transparan. Uang ini milik rakyat, kami akan gunakan kembali ke rakyat dalam bentuk kebijakan dan program yang pro rakyat,” katanya.
Khofifah menambahkan, salah satu poin yang harus diperbaiki adalah penguatan payung regulasi yang lebih teknis.
“Khususnya terkait bansos maupun pengelolaan dana (BOS). Khususnya mengenai dana BOS. Mengingat dana BOS sudah langsung ditransfer ke rekening sekolah masing masing,” pungkasnya. (ari)