Surabaya, MercuryFM – Pegiat sosial (socio preneur) Asrilia Kurniati, melaunching podcast Ngobras atau Ngobrol Bareng Asrilia berikut #MEPETL1A di Hotel Mercure, pada Minggu (17/03/2024). Dalam acara tersebut, Asrilia berbincang seputar UMKM, bersama para aktifis Karang Taruna (Kartar) se Surabaya.
Fitria salah satu pengurus Kartar Surabaya, menyampaikan sejumlah persoalan yang di hadapi para pelaku UMKM.
“Utamanya yaitu pemasaran terhadap produk mereka. Para pelaku UMKM yang banyak didominasi para ibu rumah tangga ini kebingungan cara untuk memasarkan. Sehingga butuh semacam wadah untuk membantu pemasaran tersebut,” ujarnya didepan forum diskusi.
Selain itu Fitria juga mengungkapkan kesulitan para pelaku UMKM untuk mendapatkan sertifikat PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga). Sertifikasi PIRT hanya diberikan kepada produk pangan olahan dengan tingkat risiko rendah.
Persoalan yang sama juga disampaikan sejumlah aktifis Kartar lainnya, yang konsent membantu pemberdayaan pelaku UMKM diwilayahnya.
Asrilia menilai, akselerasi pemberdayaan UMKM di Surabaya sekarang ini kondisinya berbeda. Tidak seperti era wali kota sebelumnya.
“Saya tahu dulu ada kampung kue dan sebagainya. Ada juga mantan wanita pekerja seks komersial yang dibina oleh Bu Risma wali kota sebelumnya, untuk menjadi pengrajin. Tapi sekarang agak berkurang,” jelasnya.
Asrilia optimis kalau pemerintah kota bersedia menerima dan mendengarkan permasalahan pelaku UMKM, maka UMKM berkembang kembali. Sehingga menjadi pahlawan ekonomi untuk Surabaya.
Lebih lanjut Asrilia mengatakan, pemberdayaan UMKM perlu kolaborasi dengan sejumlah pihak yang mempunyai pasar. Selain lewat digitalisasi marketing.
“Misalnya kolaborasi dengan hotel. Mereka harus dibantu bagaimana produk mereka bisa dipasarkan ke pengunjung hotel. Atau juga mall di Surabaya,” terangnya.
Selain itu bisa juga berkolaborasi dengan perusahaan transportasi. Baik itu moda transportasi darat, laut atau udara.
“Lagi-lagi ini untuk memasarkan produk UMKM. Bisa untuk sajian makan ataupun kudapan snack di moda transportasi tersebut,” jelasnya.
Asrilia berharap program Ngobras yang dilaunchingnya bisa bersinergi dengan Pemkot Surabaya. Sehingga menjadi jembatan, agar produk UMKM Surabaya dikenal di seluruh indonesia. (Lam)