Surabaya, MercuryFM – Direktur Utama Lemdik Nusantara Tjahja Cipta (NTC) Nofian Supriyono terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Indonesia (ALDIKAPI) periode 2023-2027, menggantikan Guntur Sunarko Putro, pada Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 yang dilaksanakan di Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) Yogyakarta pada, Kamis (16/11/2023).
Hadir dalam kesempatan tersebut, Direktur Keamanan Penerbangan, Budhi Kurniawan Kresna yang mendapat tugas membuka kegiatan, Ketua STTKD Yogyakarta, Vidyana Mandrawaty, Kasubdit Personel dan Penilaian Risiko Pembina Tk 1, Sukoco dan Inspektur Keamanan Penerbangan Ahli Muda, Nugroho Suryo Kusumo.
Dalam sambutannya, Budhi Kurniawan Kresna menyampaikan tentang pentingnya wadah organisasi ALDIKAPI untuk memfasilitasi lembaga diklat dalam pengembangan informasi.
“Sinergi antara lembaga diklat dengan Direktorat Jenderal Keamanan Penerbangan juga menjadi kunci keberhasilan program peningkatan SDM di semua sektor oleh pemerintah,” tegasnya.
Sementara Ketua Umum terpilih ALDIKAPI Nofian Supriyono mengatakan, jabatan yang diemban saat ini adalah sebuah amanah yang harus ia laksanakan dengan sebagai-baiknya guna peningkatan industri penerbangan nasional, termasuk kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) penerbangan dan pelayanan yang diberikan.
Oleh karena itu, Nofia Supriyono yang biasa dipanggil mas Ian tersebut miliki komitmen kuat untuk meningkatkan seluruh SDM yang bekerja di sektor penerbangan agar lebih berkualitas dan berdaya saing. Komitmen tersebut diwujudkan melalui perbaikan mekanisme dan kurikulum diklat yang ada di berbagai lembaga diklat keamanan penerbangan.
“Program prioritas yang akan kami laksanakan sepanjang masa jabatan kami diantaranya adalah, pertama memastikan program yang dilaksanakan oleh lembaga diklat keamanan penerbangan tidak keluar dari visi dan misi sebagai wadah penyelenggara diklat keamanan penerbangan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan masyarakat,” terang Nofian ketika dikonfirmasi, Jumat (17/11/2023).
Kedua, bagaimana ALDIKAPI sebagai wadah lembaga diklat keamanan penerbangan melakukan sinergitas dengan direktorat dan semua stake holder terkait dalam melaksanakan kebutuhan materi diklat sesuai dengan regulasi yang ada.
“Saya bersama kepengurusan baru nanti akan menjamin terselenggaranya pendidikan dan keilmuan serta pelatihan sumberdaya manusia kepada semua pusat pendidikan dan pelatihan penerbangan secara baik,” ungkapnya.
Menurut pengakuannya, sejauh ini belum ada kesetaraan dalam modul materi diklat dari semua lembaga diklat, sehingga materi yang diajarkan belum tentu sama yang diajarkan. Bahkan masih ada beberapa lembaga diklat yang belum melakukan standarisasi materi ajar.
“Dengan hadirnya ALDIKAPI, kami berharap materi diklat bisa diselenggarakan sesuai dengan yang dibutuhkan. Karena ancaman penerbangan setiap hari ada, baik dalam tindakan melawan hukum seperti memasukkan barang yang dilarang, berita hoax yang berupa ancaman dan sebagainya. Dan itu harus dipahami setiap personil yang ada di bandara. Tenaga kerja di sektor penerbangan harus memiliki sertifikat keahlian dan yang mensertifikasi adalah lembaga diklat,” tegas Nofian.
Disisi lain, Wakil Ketua Umum Bidang SDM dan Ketenagakerjaan Kadin Kabupaten Kediri tersebut juga berkeyakinan ALDIKAPI bisa membantu kesiapan SDM sektor penerbangan di Kediri menyusul akan dibukanya Bandar Udara di kota tersebut. Terlebih perusahaan Nofian, Lemdik Nusantara Tjahja Cipta yang berkantor di Juanda Sidoarjo ini juga memiliki cabang di Kota Kediri.
“Dengan berkolaborasi, kami optimistis mampu menyediakan kebutuhan SDM penerbangan Bandara Kediri. Karena persoalan SDM ini adalah tanggung jawab bersama yang harus dikerjakan bersama-sama. Kolaborasi dengan stake holder terkait, dengan pemerintah daerah setempat dan dengan seluruh lembaga diklat harus dilaksanakan agar cita-cita luhur ini bisa tercapai,” tambahnya.
Munas ke-2 juga dirangkai dengan Seminar Nasional tentang Keamanan Penerbangan dab pentingnya sertifikasi SDM Penerbangan. Kasubdit Personel dan Penilaian Risiko Pembina Tk 1, Sukoco dan Inspektur Keamanan Penerbangan Ahli Muda, Nugroho Suryo Kusumo yang berkesempatan jadi narasumber dalam seminar tersebut mengungkapkan bahwa inovasi dan kolaborasi dalam pendidikan keamanan penerbangan masa depan sangat dibutuhkan.
Selain itu, pemateri juga memberikan pemahaman tentang bagaimana pelaksanaan lembaga diklat dalam memberikan materi kepada calon anak didik agar betul-betul dapat memahami materi keselamatan penerbangan.
“Kedua, adanya keselarasan. Match and link antara regulator dengan kita sebagai pelaksana untuk saling sinergi dalam rangka meningkatkan kemampuan personil dalam memitigasi keselamatan penerbangan,” pungkas Nugroho Suryo Kusumo.(dan)