Sby, MercuryFM – Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan secara umum infrastruktur untuk libur sekolah, Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 sudah lebih siap.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII, Achmad Subki mengatakan kemantapan jalan nasional di Jawa Timur saat ini mencapai 93,18% atau 2,200.19 Km dari total panjang jalan nasional di Jatim 2.361,23 Km.
Sedangkan Untuk jalan yang statusnya tidak mantap hanya 6,82% atau 161,04 Km, rusak berat 0,83% atau 19,60 Km, rusak ringan 5,99% atau 141,44 Km, sedang 45,48% atau 1073,89 Km, sementara sisanya dalam kondisi baik mencapai 47,70% atau 1126,31 Km.
“Secara keseluruhan jalan nasional di Jatim siap untuk dilintasi selama libur Natal 2019 dan tahun baru 2020,” ujarnya dalam keterangan pers di kantor BBPJN VIII, Rabu (18/12/19).
Menurut Subki, pihaknya juga menyiapkan 25 posko di Jatim yang ada dikantor Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BBPJN yang ada di beberapa wilayah di Jatim.
Posko ini nanti juga telah dilengkapi dengan sejumlah alat berat yang setiap saat selama 24 jam bisa dimobilisasi. Ini dilakukan untuk mengantisipasi bila ada bencana longsor maupun banjir dibeberapa wilayah yang ada di Jatim.
“Ini kita lakukan untuk kenyamanan para pengguna jalan. kami juga memanfaatkan posko tersebut sebagai tempat istirahat. Masyarakat bisa memanfaatkan toilet atau musholla yang tersedia pada masing-masing posko,” katanya.
Subki juga menyebutkan terdapat 12 titik atau lokasi pada ruas jalan nasional yang rawan terjadi longsor dan 21 titik yang rawan banjir. Yang ini diminta untuk diwaspadai.
“Sejumlah wilayah yang rawan longsor diantaranya di Kabupaten Pacitan, Trenggalek, Ngawi, Lumajang, Situbondo dan Banyuwangi. Sementara wilayah yang rawan banjir diantaranya Kabupaten Pasuruan, Sidoarjo, Kota Surabaya, Babat Lamongan dan delapan titik di ruas Pantura di Pulau Madura,” ungkapnya.
“Pada sejumlah ruas yang rawan longsor dan banjir, kami menghimbau pengguna jalan agar lebih waspada saat melintas khususnya saat terjadinya hujan,” lanjutnya.
Sementara itu dalam arus nataru ini pihak BBPJN VII juga meminta agar masyarakat juga mewaspadai lintasan rel jalur KAI yang melintas dijalan nasional, khusunya saat hujan terjadi.
Pasalnya, pada lokasi tersebut saat hujan turun memiliki kecenderungan licin dan rawan terjadinya kecelakaan. Ruas jalan nasional di Jatim yang dilintasi rel kereta api terdapat di 65 titik, terdiri atas 55 titik perlintasan sebidang dan 10 titik perlintasan tak sebidang.
Lintasan tersebut tersebar pada sejumlah wilayah, diantaranya di jalan nasional lintas utara Jatim memiliki 14 lintasan sebidang dan 3 lintasan tidak sebidang, jalan nasional lintas tengah Jatim memiliki 11 lintasan sebidang dan 2 lintasan tidak sebidang, jalan nasional lintas selatan Jatim memiliki 15 lintasan sebidang dan 3 lintasan tidak sebidang dan jalan nasional penghubung lintas provinsi memiliki 15 lintasan sebidang dan 2 lintasan tidak sebidang.
“Pada lintasan sebidang, saat ini hanya delapan lintasan yang kini telah memiliki fly over. Pengguna jalan disarankan lebih berhati-hati saat melintasi titik-titik tersebut,” jelas Achmad Subki.
Lebih lanjut Subki menerangkan, pada libur Natal dan tahun baru ini pengguna jalan juga bisa memanfaatkan sejumlah ruas jalan tol di Jatim yang sebagian besar telah beroperasi.
Dari total panjang jalan tol di Jatim yang direncanakan sepanjang 619,46 Km, terdiri atas delapan tol Trans Jawa sepanjang 497,22 Km dan empat Non Trans Jawa sepanjang 122,24 Km. Saat ini sepanjang 403,03 Km jalan tol di Jatim telah beroperasi.
“Untuk jalan tol Trans Jawa di Jatim saat ini tinggal menyisakan dua ruas yang masih dalam tahap pembebasan lahan dan pembangunan, yakni Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 172 Km dan Seksi 4 Tol Pasuruan-Probolinggo di SS Leces – SS Gending sepanjang 12,70 Km,” pungkasnya. (ari)