Sby, MercuryFM – Dewan Kesenian Jatim (DKJT) mengeluhkan alokasi anggaran sebesar Rp 1,6 miliar per tahun oleh Pemprov Jatim yang dinilai tidak sebanding dengan intensitas pelestarian kegiatan kesenian dan kebudayaan di Jawa Timur.
“Sudah sepuluh tahun terakhir ini, masih belum ada perubahan alokasi anggaran untuk DKJT. Anggaran Rp 1,6 miliar per tahun tak sebanding dengan volume kegiatan kesenian dan kebudayaan di Jawa Timur,” terang Sekjen DKJT, Chrisman Hadi, setelah malakukan audensi dengan Ketua DPRD Jatim Kusnadi di gedung DPRD Jatim, Rabu (17/02/21).
Menurut Crisman banyak kegiatan seni dan Kebudayaan yang perlu terus digalakkan oleh DKJt dalam pengembangannya.
“Jatim banyak sekali seni dan kebudayaan yang harus dikembangkan secara maksimal. Bila anggaran sebesar itu maka tidak akan sebanding dengan aneka seni dan budaya yang ada di Jatim,” ungkapnya.
Selain hal itu, Presidium DKJT, Taufik Monyong juga menyampaikan tentang lemahnya regulasi hukum atau peraturan daerah, yang memberikan dukungan ruang eksplorasi serta perlindungan karya. Hal itu disampaikan Presidium DKJT Taufik Monyong.
“Di tingkat Undang-Undang kita memang sudah mempunyai payung hukum untuk melindungi hak cipta pengkaryaan dari para seniman. Selain itu, juga ada peraturan tentang warisan budaya. Namun, peraturan tersebut juga harus diperkuat hingga tingkat daerah naik provinsi maupun kabupaten/kota,” ungkap Taufik yang dalam kedatangan juga diikuti enam Presidium DKJT lainnya.
Atas keluhan tersebut, Ketua DPRD Jatim Kusnadi nengatakan pihaknya akan mensinergikan dengan pemerintah propinsi Jatim terkait anggaran yang dikeluhkan tersebut.
Bahkan kata Kusnadi, pihaknya juga akan berupaya menemukan ruang dialog bersama antara DPRD, Pemprov, dan DKJT, untuk membahas secara detail tentang bagaimana upaya memajukan kegiatan kesenian dam kebudayaan di Jawa Timur.
“Kami di DPRD tentu akan berupaya menemukan ruang dialog bersama dengan Pemprov, dan DKJT, untuk membahas secara komprehensif tentang bagaimana upaya kita bersama-sama menciptakan kultur berkesenian dan kebudayaan di Jawa Timur yang kondusif. Karena bagaimanapun, kegiatan kesenian dan kebudayaan adalah salah satu aspek penting dalam membangun sebuah peradaban di masyarakat,” pungkasnya. (ari)