Sby,MercuryFM – Pembangunan pedesaan harus bisa dilakukan secara masif dan inovatif. Sebab pembangunan desa akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, konsep pembangunan Indonesia Sentris atau pembangunan merata se Indonesia, harus menyentuh desa, dengan mengoptimalkan dana desa dan APBD daerah.
“Kita berharap hadirnya desa-desa yang inovatif, yang mampu mengembangkan potensinya. Pembangunan pedesaan harus dilakukan masif dan inovatif,” ujarnya, disela reses di Jawa Timur, Senin (16/02/21) di Surabaya.
Mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu menambahkan, ada dampak positif jika pembangunan ekonomi masyarakat dimulai dari desa.
“Apa itu? Karena sebagian besar pelaku usaha kecil, menengah dan mikro (UMKM) serta sektor pertanian, peternakan dan lainnya terdapat di desa. Dan hal ini berpotensi menjadi besar jika pemerintah desa mengembangkannya dengan serius,” ungkapnya.
“Apalagi di masa pandemi ini, sebisa mungkin terjadi penurunan angka urbanisasi, mengingat potensi pekerjaan di kota juga menurun,” lanjutnya.
Sebagai langkah pengembangan, LaNyalla mengimbau pemerintah desa membuka peluang kerja sama dengan para pihak, baik BUMN/BUMD atau swasta untuk pengembangan UMKM.
“Pemerintah desa dapat bekerja sama dengan pihak lain untuk mengembangkan produksi-produksi UMKM dan mikro. Contohnya program Desa Brilian yang digagas BRI. Dengan kerjasama ini, produk UMKM akan memiliki pasar yang lebih luas. Berarti keuntungan yang akan didapat juga lebih tinggi,” jelasnya
Tidak itu saja, senator asal daerah pemilihan Jawa Timur ini juga mengatakan perlunya literasi atau dukungan pengetahuan dan informasi bagi pelaku usaha mikro.
“Pelaku usaha mikro harus kaya literasi dan pengetahuan. Karena, dengan literasi dan pengetahuan yang didapat, mereka dapat membuat inovasi-inovasi produk yang berkesinambungan. Para pelaku harus memiliki mitra yang dapat dijadikan inspirasi,” katanya.
Mantan Ketua Umum PSSI ini pun mengajak para kepala desa untuk kreatif mengembangkan produktivitas melalui pengembangan UMKM dan sektor pertanian di desa-desa.
“Apalagi sekarang banyak kepala desa yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi dan jaringan yang cukup luas,” pungkasnya. (ari)