Sby, MercuryFM – Protokol kesehatan harus benar benar diterapkan oleh Kantor pemerintahan termasuk di Surabaya, khusunya kantor pelayanan masyarakat. Jangan sampai dengan penghentian PSBB kantor kantor pelayanam melonggarkan protokol kesehatan daoam memberikan pelayanan kepada amsyarakat. Yang ini rawan muncul klaster baru penyebaran vifus corona (covid- 19).
Hal ini disampaikan Anggota DPRD Jatim Dapil Surabaya, Ir Armuji saat sidak di Kantor Samsat Surabaya Timur, Senin (15/06/20). Armuji juga mengapresiasi Samsat yang terletak di Manyar Kertoarjo ini lantaran penerapan protokol kesehaatan benar di benar di lalukan.
Pantauan di lapangan, petugas Samsat mengenakan face shield dan sarung tangan serta membawa thermo gun serta ada bilik disinfektan untuk mereka yang akan masuk kantor. Selain itu kursi kursi untuk mesyarakat yang menunggu juga di terapkan Jaga jarak (physical distancing).
“Disini (Samsat Surabaya Timur, red) cukup bagus, saya lihat dari awal mereka ditata, yaitu mengikuti protokol kesehatan,” katanya.
Cak Ji sapaan akrab pria yang juga Anggota Komisi A DPRD Jatim ini menyebut, tidak hanya Samsat saja. Pihaknya pun mengharapkan kantor pelayanan pemerintah yang melayani masyarakat yang ada di Surabaya juga menerapkan hal yang sama.
“Ini semata-mata untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Inilah yang kita harapkan, jadi kita sidak ini bukan mencari-cari tapi melihat langsung pelayanan yang ada di kantor pemerintahan,” terangnya.
Dalam sidak yang diterima Paur Samsat Manyar Surabaya Timur, AKP William Thamrin pria yang disebut sebut sebagai calon wakil walikota Surabaya ini mengatakan apa yang sidah dilakukan di samsat manyar ini bisa dicontoh kantor pelayanan masyarakat yang lain dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Ini bisa di jadikan contoh, Penyediaan cuci tangan, bilik disinfektan, hand sanitizer dan jarak tempat duduk sudah diterapkan. Jadi, ini sudah memberikan contoh cukup baik. Kita apresiasi Samsat Manyar ini,” pungkasnya.
Sementara itu Paur Samsat Manyar Surabaya Timur, AKP William Thamrin mengatakan pihaknya sudah standar protokol kesehatan dalam pelayanan. Mulai menyiapkan wastafel untuk cuci tangan, alat thermo gun, bilik disinfektan dan physical distancing.
“Kami sudah menerapkan protokol kesehatan pasca dibukanya kembali pelayanan masyarakat,” jelasnya.
AKP William mengakui bahwa masyarakat sudah sadar pajak. Meski demikian, pihaknya membatasi untuk masuk Samsat.
“Biasanya 150 orang masuk ke dalam, kali ini, hanya 85 tempat duduk yang kami siapkan. Yang menunggu pun bila membawa rekan bisa menunggu di luar,” paparnya.
Menurutnya, Salah satu kantor pelayanan publik yang menerapkan protokol kesehatan dengan ketat untuk menyambut New Normal adalah Kantor Samsat Manyar Surabaya Timur. Petugas pun harus rutin membersihkan meja kerjanya setiap 10 menit.
Protokol kesehatan yang dilakukan diantaranya wajib pajak yang datang wajib memakai masker, cuci tangan dan melewati pemeriksaan suhu tubuh, serta masuk bilik disinfektan. Tak hanya itu, selama mengantre, physical distancing juga diterapkan.
“Petugas juga melengkapi diri dengan alat pelindung diri (APD). Seperti memakai sarung tangan dan face shield. Bahkan untuk wajib pajak yang boleh masuk kantor samsat juga dibatasi tidak lebih dari 50 persen dari kapasitas,” katanya.
Guna mengantisipasi banyaknya warga yang mengurus pajak kendaraan, pihak samsat juga menambah lokasi pelayanan dengan Samsat Mobile dan drive thru. (ari)
BalasBalas ke semuaTeruskan
|