Surabaya, MercuryFM – Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Pusat dan Daerah meluncurkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) wilayah Jawa 2024 di Semarang pada 14 Agustus. Inisiatif ini menekankan digitalisasi melalui dua aplikasi unggulan: SENOPATI dan SEMAR, yang bertujuan memantau produksi dan harga pangan serta mengoptimalkan manajemen keuangan petani.
Wilayah Jawa, sebagai sentra produksi pangan nasional, menghadapi tantangan serius seperti alih fungsi lahan dan anomali cuaca. Data BPS menunjukkan penurunan luas lahan pertanian di Indonesia mencapai 238 ribu hektar, dengan 60%-nya terjadi di Jawa. GNPIP dirancang untuk mengatasi tantangan ini melalui peningkatan produktivitas pangan, inovasi teknologi budidaya, dan penguatan ekosistem pangan.
Dalam acara tersebut, Kepala Departemen Regional Bank Indonesia, Arief Hartawan, menegaskan pentingnya sinergi dan pemanfaatan data terintegrasi untuk memastikan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Selain itu, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Irawan, mengapresiasi upaya TPID Jawa dalam menjaga stabilitas harga pangan melalui berbagai langkah strategis.
GNPIP juga mencakup program bantuan sarana prasarana kepada pelaku usaha, peningkatan peran BUMD/BUMP, dan perluasan kios TPID untuk memperkuat rantai pasok pangan di Jawa. Langkah ini diharapkan mampu menjaga inflasi di wilayah Jawa tetap stabil dalam kisaran target 2,5±1%.(Dan)
Gelar konsolidasi relawan di Kota Malang, Risma tegaskan akan jemput aspirasi dan perkuat suara rakyat
Malang, MercuryFM - Bakal Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta alias Gus...