Surabaya, MercuryFM – Pemerintah Provinsi Jatim kembali dinilai kurang dan lemah dalam melakukan sosialisasi programnya kepada masyarakat. Program yang seharusnya bisa diketahui oleh masyarakat, ternyata sangat minim sosialisasinya ke masyarakat.
Seperti yang dikatakan Anggota Komisi B DPRD Jatim, Agatha Retnosari, yang menyebut program Jatim Bejo yang diluncurkan Pemprov Jatim sampai saat ini banyak masyarakat kurang mengetahuinya.
“Program ini sangat baik untuk UMKM di Jatim. Namun sama dengan program lainnya, kurang adanya sosialisasi kepada masyarakat,” ujarnya, Senin (15/3/2021).
Menurut Agatha, Program Jatim Bejo ini cukup positif dalam membantu memasarkan produk-produk yang dimiliki oleh UMKM di Jatim.
“Bentuknya itu aplikasi di mana OPD milik Pemprov Jatim membantu untuk membeli produk UMKM. Transaksi pasar dipindahkan dalam sebuah aplikasi dengan memasarkan produk-produk UMKM,” jelasnya.
Politisi PDI Perjuangan Jatim ini menjelaskan, sebenarnya pihaknya mengapresiasi program Jatim Bejo tersebut. Apalagi dilakukan secara online terlihat sehingga terlihat adanya transparansi dalam transaksi tersebut.
“Saat ini di masa pandemi, pemerintah yang mengelola keuangan terbesar. Pemerintah membelanjakan uangnya kepada UMKM yang ada di Jatim. Ini jelas menghidupkan perekonomian Jatim di tengah pandemi,” ungkapnya.
Dengan hal ini, lanjut Agatha, pihaknya berharap Pemprov Jatim untuk lebih getol lagi mensosialisasikan program ini.
“Dua OPD Pemprov Jatim yaitu Dinas Koperasi dan UKM serta bagian pengadaan untuk lebih gencar sosialisasi agar masyarakat khususnya pelaku UMKM mengetahui program Jatim Bejo tersebut,” jelasnya.
Tak hanya itu, lanjut Agatha, dalam pelaksanaan Jatim Bejo juga diperluas dengan memberikan pelatihan bagi pelaku UMKM di Jatim.
“Ini sangat penting agar pelaku UMKM akan bisa secara kontinyuitas menjaga kualitas dari produk UMKM tersebut,” pungkasnya. (ari)