Sby , MercuryFM – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana menggelar simulasi sekolah tatap muka, bagi pelajar kelas VI jenjang Sekolah Dasar (SD). Simulasi ini dilakukan untuk membiasakan pelajar, terhadap adaptasi kebiasaan baru, sebelum sekolah tatap muka resmi dibuka.
Meski demikian, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, sebelum simulasi sekolah tatap muka digelar, pihaknya bakal melakukan pemeriksaan swab, kepada para pelajar itu.
Pemeriksaan tersebut untuk memastikan menyeleksi apakah mereka positif Covid-19 atau tidak. Sehingga menyakinkan para orang tua. “Karena ada keraguan dari orang tua juga. Orang tua ada yang ragu, takut anaknya sekolah. Tapi kalau anaknya kita swab itu kan tidak ada lagi keraguan untuk sekolah,” terang dia.
Risma mengatakan, untuk tahap awal, rencananya simulasi tatap muka bagi pelajar kelas VI SD akan diikuti 25 sekolah yang tersebar di lima wilayah Surabaya, yakni Barat, Pusat, Utara, Selatan dan Timur.
Mereka harus menjalankan protokol kesehatan ketat. Yaitu memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan. Karenanya jumlah murid ditiap kelas nantinya hanya 50 persen dari jumlah seluruh murid. Mereka akan dikelompokkan dengan jadwal masuk sekolah secara bergantin. Sedangkan jam belajar, juga akan dibatasi tidak seperti biasanya. Gedung sekolah juga dilengkapi dengan fasilitas cuci tangan yang memadai nantinya.
“Saya inginnya di awal sebelum mereka masuk sekolah sudah ada simulasi. Jadi nanti di akhir-akhir Desember kita adakan simulasi membiasakan anak-anak sekolah,” pungkas Risma.
Sementara itu, Kepala Dispendik Kota Surabaya, Supomo menjelaskan, ada ketentuan yang dibuat di dalam sekolah tatap muka pada masa pandemi Covid-19. Yakni, pelajar harus dalam kondisi sehat, dan sebelumnya telah mengikuti swab dengan hasil negatif. Ketentuan ini berlaku pula bagi para guru, maupun seluruh tenaga pendidikan yang hadir di sekolah. ( Alam )