Sahabat, Diawal pandemi Covid 19 melanda, memang segala tindakan operasi yang tidak urgent atau mengancam nyawa di tunda, sebab penyakit Covid ini terbilang baru, sehingga seluruh tenaga medis seluruh duniapun “belajar bersama” terkait covid19. Hingga akhirnya ada New Normal, yaitu penyesuaian segala hal dan tindakan di era pandemi ini, yang belum juga berakhir. Dan tindakan operasi pun kembali dilakukan tidak hanya untuk tindakan penyelamatan nyawa, tapi untuk segala tindakan operasi seperti : Bedah berkaitan dengan Orthopaedi dan Traumatologi, kemudian Bedah Digestif serta Bedah Saraf, dll.
dr. Taufin Warindra, SpOT ( K ) mengatakan, bahwa secara umum operasi itu dibagi menjadi dua yaitu operasi elektif (Direncanakan) dan operasi emergency (Yang tidak bisa ditunda) dan di tengah-tengahnya ada operasi Urgent. Kalau di bidang Orthopaedi dan Traumatologi misal seperti kecelakaan dengan patah tulang terbuka, Bidang Bedah Saraf misal Trauma Kepala atau Stroke, Bidang Digestif misal infeksi Usus, atau penyakit-penyakit yang tidak bisa ditunda dan kebanyakan adalah trauma terbuka, infeksi dan yang urgent adalah tumor. Apalagi tumor ganas. Dan untuk masyarakat ketahui bahwa sekarang RS-pun sudah beradaptasi, selain masyarakatpun beradaptasi. RS sudah dipisahkan dengan zona-zona. Jadi jangan ragu ke RS kalau membutuhkan pertolongan medis.
Dr. dr. Rahadian Indarto Susilo, Sp.BS ( K ) menambahkan, bahwa sekarang ini Rapid tidak direkomendasikan untuk pemeriksaan, karena tidak terlalu spesifik dan sensitif , Rapid hanya digunakan untuk screnning awal saja bukan sebagai patokan. Idealnya adalah dengan menggunakan Swab RT-PCR , atau menggunakan foto dada yang lebih sensitif menggunakan CT Scan, karena dari CT Scan bisa dilihat adanya perubahan di paru-paru. Sehingga pada saat dilakukan tindakan pembedahan pada kasus emergency, swabnya belum jadi, maka hasil CT Scan itu bisa digunakan. Itu dilakukan untuk menjaga tenaga medis dari penularan Covid-19.
dr. Edwin Danardono, SpB, KBD mengatakan memang, pasien-pasien yang untuk melakukan operasi elektif (Direncanakan) jumlahnya belum banyak, karena banyak pasien lebih memilih kalau bisa ditunda, maka lebih baik ditunda. Dan dokterpun memiliki kebijakan, bahwa operasi yang dilakukan adalah operasi-operasi yang akut/emergency misalnya pasien mengalami nyeri yang tak tertahan atau nyeri yang akut, sehingga tindakan tidak bisa ditunda. Untuk saat ini memang belum normal, tapi sudah mulai berjalan lagi, karena RS di Surabaya sekarang ini screeningnya sudah semakin baik.
Untuk itu jangan takut ke RS kalau memang anda membutuhkan pertolongan/bantuan Profesional Kesehatan. Dan tetap patuhi Protokol Kesehatan. Stay Safe, Stay Healthy, Be Happy. (Yn) Selengkapnya dapat Sahabat Mercury simak dalam podcast Rumah Sehat Surabaya