Sidoarjo, MercuryFM – Sebanyak seribu paket dibagikan oleh Forum Komunikasi Asosiasi (Forkas) Jawa Timur untuk masyarakat terdampak Pandemi Corona Virus atau Covid-19.
“Ini adalah misi sosial pelaku usaha yang tergabung di Forkas, walaupun saat ini kondisi pegusaha juga tidak enak benar karena sama-sama terdampat. Produksi tersendat, distribusi tersendat dan pasar juga tersendat,” kata Ketua Forkas Jatim Nur Cahyudi di sela pendistribusian bantuan ke sejumlah titik di Sidarjo dan Surabaya, seperti yang dikutip dalam keterangan persnya, Senin (13/4/2020).
Nur Cahyudi mengungkapkan bahwa Civid-19 telah memporak porandakan seluruh ekonomi masyarakat dan pengusaha, termasuk ekspor karena Covid-19 mewabah secara global. Banyak perusahaan yang telah mengurangi jam kerja dan bahkan melakukan pengurangan karyawan kontrak.
“Tetapi kita tidak bisa berpangku tangan, kita harus berbagi peran dengan pemerintah, salah satunya melalui misi sosial ini. Memberi bantuan kepada saudara kita yang sangat butuh bantuan kita. Dan kita juga membantu APD yang akan diserahkan kepada IDI Surabaya,” terangnya.
Sementara itu Humas Forkas Jatim, Mochamad Soleh menambahkan bahwa bantuan diberikan secara bertahap ke sejumlah masyarakat yang membutuhkan. Tahap awal, bantuan sebanyak seribu paket sembako dengan nominal Rp 100 ribu ini akan dibagikan kepada tukang becak dan beberapa masyarakat berpenghasilan terbatas atau rendah bahkan tidak berpenghasilan karena merebaknya Covid-19.
“Rencananya seminggu sekali akan kita bagi. Target kami akan menyalurkan sekitar 10 ribu paket sembako yang nantinya akan dibagi di Sidoarjo, Surabaya, Gresik bahkan Madura. Karena saya pikir, seribu hingga dua ribu paket per kota itu sudah cukup. Kalau sekarang prioritas tukang becak, besok bisa ke pemulung, tukang ojek online dan lain sebagainya,” ujar Soleh.
Agar tidak terjadi kerumunan, maka pendistribusian bantuan dilakukan oleh sekitar 10 unit hingga 15 unit mobil yang akan berkeliling di Sidoarjo dan Surabaya. Mereka akan menjemput bola dengan mendatangi tukang becak yang sedang mangkal atau yang ada di pinggir jalan.
“Awalnya kami akan gunakan truk, tetapi akhirnya dibatalkan karena takut akan terjadi kerumunan. Kita akan bagi sendiri, kita akan kasihkan langsung ke tukang becak dengan menggunakan mobil,” ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh President MM Galleri Grup, Peter Tjioe bahwa ini adalah benar-benar kebersamaan. Masyarakat harus saling bergandeng tangan untuk mengatasi Pandemi agar segera teratasi.
“Jadi tidak boleh sombong, angkuh, arogan dan harus tahu diri. Tidak ada yang namanya digdaya, buktinya sekarang Amerika yang katanya negara adidaya justru sekarang menjadi yang nomor satu dalam segalanya, menjadi juara penambahan yang terkena dan sangat cepat,” tukasnya.(Dani)