Sby, MercuryFM – Kader Kader PDI Perjuangan yang duduk di eksekutif maupun legislatif diminta untuk melakukan penguatan hasil prodak didaerah khususnya prodak kekayaan sumberdaya Alam yang dimilik agar bisa mendapatkan penambahan nilai ekonomi dalam rangka penguatan ekonomi daerah melalui kekayaan alamnya.
Ini menjadi salah satu amanah keputusan hasi Raekernas yang bersamaan dengan peringatan HUT PDI Perjuangang ke- 47 yang berlangsung di Jakarta kemarin (10-12/02/20).
Menurut wakil ketua bidang ekonomi kreatif DPD PDIP Jatim, Yohanes Ristu Nugroho, hasil rakernas partainya menghasilkan beberapa keputusan antara lain bagaimana kita, kader yang ada didaerah bisa memberikan pendampingan agar kekayaan alam yang dimiliki bisa memberikan nilai tambah ekonomi khususnya nilai tambah ekonomi masyarakat melalui kekayaan sumberdaya alam yang dimiliki.
Kata Ristu, bagaimana hasil kekayaan alam yang ada bisa benar benar memiliki nilai ekspor yang setengah jadi atau yang sudah jadi. Tidak hanya mengandalkan ekspor bahan bahan mentah. dimana ini yang akan merugikan karena nilai tambahnya tidak ada.
“Jangan sampai bahan mentah kita kirim keluar negeri, lalu setelah diolah disana dijual lagi di Indonesia. Ini tentunya jika di jual di daerah harganya akan mahal,” jelasnya saat ditemui di Surabaya, Senin (13/1/2020).
Dijelaskan oleh pria yang menjabat Wakil Ketua Komisi C DPRD Jatim ini, kekayaan alam yg ada di indonesia yang selama ini diekspor dalam bentuk bahan mentah, sudah saatnya diekspor dalam bentuk barang jadi atau minimal barang setengah jadi, sehingga punya nilai tambah yg tinggi.
“Ini bisa dilakukan kalau mulai saat ini kita getol melakukan riset dengan mengoptimalkan SDM anak-anak bangsa. Sudah saatnya para ilmuwan negeri ini berinovasi agar kekayaan alam yg dimiliki daerah bisa diolah sedemikian rupa supaya memberi keuntungan yg sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat Indonesia,” jelasnya.
Mantan Pimpinan DPRD Kabupaten Madiun yang juga Politisi asal Kabupaten Madiun ini mengatakan selain memaksimalkan kekayaan alam, agar memberikan nilai tambah perekonomian masyarakat, dalam rakernas mengamanatkan kader PDIP yang ada di daerah, baik eksekutif, legislatif maupun struktural untuk ikut mendorong dan membantu para pelaku industri kecil maupun potensi daerah lainnya untuk mem-patenkan produk dan kekayaan buadaya yang ada.
“Tujuannya agar tidak diserobot atau diakui oleh pihak lain yang pada akhirnya akan merugikan baik bagi daerah maupun pelaku industri kecil tersebut,” terangnya.
Bahkan kata Ristu, karya seni maupun kesenian khas daerahnya masing-masing juga harus didorong dan dibantu untuk segera dipatenkan pula.
“Saya mengambil contoh beberapa waktu lalu reog itu hampir saja diakui sebagai kesenian asal Malaysia. Ini dampak dari tidak ada patennya kesenian tersebut. Kedepan hal-hal tersebut yang merupakan jati diri daerah harus dipatenkan agar tidak diakui karya orang lain atau negara lain. Ini tidak boleh terulang lagi kedepannya,” pungkasnya. (ari)