Surabaya, MercuryFM – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar operasi pasar selama bulan Ramadan, untuk menjaga stabilitas harga menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, operasi pasar dilakukan sejak Senin (12/4/2021) di 31 kecamatan.
“Khusus hari ini di gelar di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Krembangan dan Kecamatan Semampir,” terangnya.
Wiwiek menambahkan, ada dua program yang dilakukan untuk menstabilkan harga. Yaitu operasi pasar dan sidak pasar yang sudah berjalan hingga saat ini. Setiap kecamatan, biasanya ada dua titik. Namun, apabila ada permintaan tambahan dari pihak kecamatan, ia akan menambah titiknya.
“Sampai saat ini sudah ada sekitar 5 kecamatan yang meminta tambahan titik operasi pasar itu, yaitu Kecamatan Tandes, Sukolilo, Wonocolo, Karang Pilang dan Rungkut,” tukasnya.
Menurut Wiwiek, setiap titik operasi pasar menjual kebutuhan yang berbeda-beda, disesuaikan dengan data Dinas Perdagangan tentang kebutuhan warga di lokasi operasi pasar. Umumnya adalah kebutuhan akan beras, minyak, gula, telur, bawang putih, bawang merah, ayam, cabai rawit, dan sayuran.
“Harganya sama atau bahkan lebih murah dari pasaran. Kami menjual gula Rp 11.800 dan beras setiap kilogramnya hanya Rp 9.200, komoditi yang lain juga di bawah harga pasar,” ujarnya.
Wiwiek juga memastikan saat ini harga sembako di Kota Surabaya masih stabil.
“Kalau ada yang mengatakan bahwa harga daging naik, itu sebenarnya tidak demikian. Jadi kalau masuk pasar lalu ketemu dengan harga daging Rp 110 ribu, itu berarti daging yang yang sudah bagus, lemak-lemaknya sudah dihilangkan. Dan itu tidak ada kenaikan selama seminggu atau sebulanan ini,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa dalam setiap operasi pasar, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Sebab, operasi pasar yang dilakukan ini sifatnya mendekatkan kebutuhan warga, sehingga warga tidak perlu ke pasar atau ke toko modern untuk membeli sembako-sembako ini.
“Jadi, antusiasme warga pasti sangat tinggi, bahkan kira-kira mencapai 80 persen, karena kita dekatkan dengan warga, sehingga mereka tidak perlu membeli jauh-jauh kebutuhannya,” pungkasnya. (alam)