Sahabat, WHO (World Health Organization) mewajibkan rehabilitasi sebagai bagian dari strategi nasional untuk menangani pasien COVID-19, karena rehabilitasi menjadi kunci recovery/pemulihan pada pasien COVID-19 dan pasca COVID-19.
dr. Nur Khozin, Sp.KFR mengatakan, sebagai dokter rehabilitasi mengingatkan jangan menjadi disabilitas di tengah pandemi, karena disabilitas adalah gangguan fungsi. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan dengan kemajuan teknologi, mau itu kerja sampai berolah-raga semua sekarang tetap bisa dilakukan.
Terkait dengan rehabilitasi pada pasien covid, dr. Khozin menjelaskan, penderita covid memiliki beragam keluhan, ada yang ringan, sedang dan berat. Seiring berjalan waktu pandemi, semua pihak belajar dengan kondisi penyakit covid ini, dengan banyaknya riset-riset yang dilakukan. Ada beberapa kasus meskipun sudah swab negatif tapi menyebabkan gangguan fungsi, yang paling sering adalah gangguan pernafasan seperti sesak nafas. Dan itu bukan akibat gangguan pernafasan saja tapi bisa juga akibat lemahnya otot atau gangguan kondisi yang menurun, dan seringkali saat orang mengalami gangguan pernafasan menyebabkan kecemasan begitupun sebaliknya. Karena pernafasan itu tidak hanya dipengaruhi oleh paru, tapi juga dipengaruhi otot-otot bantu nafas, seperti otot diafragma, otot interkostal.
Maka dari itu dr. Khozin mengingatkan juga untuk mengatur pola nafas, atau bisa juga melatih posisi untuk mengurangi sesak nafas. Dan untuk meningkatkan fungsi adalah dengan melatih nafas, dengan kegiatan yang disukai seperti olah raga jalan kaki, sepeda, berenang atau bernyanyi untuk latihan pernafasan. Stay Safe, Stay Healthy, Be Happy. (Yn) Selengkapnya hanya di podcast Rumah Sehat Surabaya.